JAKARTA, (IslamToday ID) – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud untuk menambah kuota haji jamaah Indonesia
dari 231.000 menjadi 250.000. Hal ini
dikarenakan besarnya antusias dan penduduk muslim Indonesia yang mencapai
ratusan juta jiwa, sehingga masa tunggu keberangkatan haji mencapai 20 tahun
lebih.
“Kami memahami
bukan hanya penduduk Indonesia saja yang ingin menunaikan ibadah haji,
melainkan seluruh umat muslim dunia. Namun mengingat Indonesia adalah negara
berpenduduk muslim terbesar dunia, kami memohon kepada Raja Salman agar kuota
haji Indonesia ditambah,” kata Bamsoet dalam keterangan
tertulisnya, Selasa (24/12/2019).
“Penambahan itu
bisa memangkas waktu tunggu setidaknya menjadi di bawah 10 tahun.
Sehingga bisa mempercepat penduduk Indonesia menunaikan rukun Islam kelima,
menunaikan ibadah haji,” tambahnya.
Pengajuan penambahan kuota haji ini disampaikan Bamsoet saat bertemu Raja
Salman di kompleks Kerajaan Arab
Saudi, beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungan
kehormatan tersebut hadir pula Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ahmad Muzani,
Syarif Hasan, Zulkifli Hasan, Asrul Sani, Jazilul Fawaid, Fadel Muhammad,
Nusron Wahid, Darul Siska, Idris Lalena dan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus
Maftuh Abegebriel.
“Alhamdulillah Raja
Salman mengatakan akan mengupayakan sekuat tenaga tambahan kuota
haji dari 231.000 menjadi 250.000. Hal itu untuk memenuhi
permintaan aspirasi rakyat Indonesia yang sudah dianggapnya sebagai saudara
kandung sendiri. Beliau juga menyampaikan salam hangat untuk
Presiden Jokowi,” imbuhnya.
Bamsoet menilai Arab Saudi merupakan negara mitra strategis
bagi Indonesia. Bukan hanya urusan politik dan ekonomi, tetapi juga urusan
sosial dan budaya. Banyak para tokoh agama Islam Indonesia dari berbagai
organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Al Irsyad, dan lainnya,
menimba ilmu agama di Arab Saudi.
“Bahkan sejarah
mencatat, ada tiga ulama besar Indonesia yang pernah menjadi imam di Masjidil
Haram, yakni Syeikh Junaid Al Batawi, Imam Nawawi Al Bantani, dan Syeikh Ahmad
Khatib Al Minangkabawi. Ini menandakan begitu dekatnya hubungan emosional antara
Indonesia dengan Arab Saudi,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi atas kunjungan
bersejarah Raja Salman ke Indonesia, dan sambutan yang disampaikan dalam sidang
paripurna parlemen Indonesia. Indonesia mendapat kehormatan karena kunjungan
Raja Salman di Bali bahkan diperpanjang. Hal ini menandakan dekatnya Indonesia di hati
Raja Salman.
Bamsoet menegaskan, parlemen Indonesia sangat mendukung
realisasi MOU antara Kerajaan Saudi dengan pemerintah Indonesia.
Untuk kepentingan kedua negara, MPR RI juga siap kuatkan
hubungan antara kedua negara dengan meningkatkan diplomasi parlemen, antara MPR
RI bersama dengan Majelis Syura Arab Saudi.
Dalam pertemuan
dengan Raja Salman tersebut, ia juga mengatakan bahwa Raja Salman menyambut
baik inisiatif MPR RI yang mengajak Majelis Syuro Arab Saudi mempelopori
pembentukan Forum Majelis Syura sedunia, khususnya anggota OKI.
Tak hanya itu, ia juga menitipkan warga negara Indonesia yang
bekerja di Arab Saudi, baik di proyek perluasan kawasan Masjidil Haram maupun
yang bekerja di berbagai sektor industri dan jasa rumah tangga.
Ia menilai sebagai sesama negara berpenduduk muslim
seyogyanya mengedepankan persaudaraan sesama muslim. “Kami berharap semua warga negara kami yang bekerja di sini diberlakukan
secara baik, selayaknya Rasulullah memperlakukan umatnya dengan cinta dan kasih
sayang. Begitupun warga Arab Saudi di Indonesia yang kami jamin keselamatan
lahir dan batinnya. Jika pun ada beberapa dinamika dan permasalahan, kita bisa
kedepankan dialog untuk penyelesaiannya,” pungkasnya. (wip)
Sumber: Detik.com