BEKASI, (IslamToday ID) – Hujan lebat yang turun sejak Selasa (31/12/2019) sore membuat wilayah Kota Bekasi direndam banjir pada awal tahun 2020, Rabu (1/1/2020) pagi. Banjir membuat jalan-jalan tidak bisa dilalui kendaraan beroda dua maupun empat, termasuk underpass Bekasi Timur.
“Hujannya tidak berhenti sejak sore kemarin, jalanan tadi malam hanya tergenang dan Subuh sudah tidak dapat dilalui,” kata Abdul (37) yang tinggal di Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur.
“Tidak bisa lewat sama sekali, ya terpaksa harus putar arah melintasi jalur lain atau alternatif Bulak Kapal,” tambahnya.
Tak jauh dari underpass Bekasi Timur, banjir masuk ke rumah-rumah warga di Perumahan Duren Jaya. “Banjirnya sepinggang orang dewasa, ini air naik sejak pukul 03.00 WIB,” kata Kartono (40), warga RT 11/10 Perumahan Duren Jaya.
Wilayah Kecamatan Rawalumbu dan Mustikajaya juga kebanjiran. Air menggenangi rumah-rumah warga di kedua wilayah tersebut. “Lagi tidur tiba-tiba air masuk. Saya kaget dan langsung coba mengevakuasi barang-barang yang bersangkutan dengan listrik. Kalau kasur saya kan kebetulan di lantai, itu sudah basah semua,” kata Evan (33), warga Perumahan Mayang Anggi di Kecamatan Mustikajaya.
Di wilayah Kecamatan Rawalumbu, banjir menggenangi rumah-rumah warga sejak pukul 02.00 WIB. “Rawalumbu duluan banjir, karena jalanan di sini hujan sebentar saja sudah banjir. Dan ini hujan sampai saat ini belum reda juga. Kami meminta pertolongan pihak BPBD untuk mengevakuasi warga juga,” kata Muhammad Alfi (26), warga Rawalumbu.
Banjir juga menggenangi Kampung Lebak di Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara. Di kampung itu, genangan akibat banjir yang pada Selasa (31/12/2019) pukul 23.00 WIB hanya setinggi telapak kaki, pada Rabu (1/1/2020) pagi naik menjadi setinggi dada orang dewasa.
“Di sini sangat membutuhkan perahu karet karena banjir sudah sampai dada orang dewasa. Banjir ini karena luapan dari Kali Bekasi,” kata Dewi (17), warga Kampung Lebak.
“Kita juga butuh sembako, karena semuanya sudah terendam. Air kali Bekasi ini naik dan sangat membahayakan,” tambahnya.Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta warga Jabodetabek untuk bersiap menghadapi banjir. Dokumen-dokumen penting dan barang berharga diharapkan lekas diamankan dari tempat yang sekiranya dapat terendam air banjir.
“BMKG memprediksi hujan lebat masih akan terjadi dari pagi hingga malam hari di wilayah Jabodetabek. Warga diharapkan untuk siaga dan bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan banjir,” jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo.
Ia meminta warga untuk menyelamatkan dokumen penting dan menyimpannya di tempat aman. Barang-barang yang dianggap berharga juga dapat dipindahkan ke tempat aman. Baterai cadangan pun ia ingatkan untuk disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik.
BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat hingga pagi ini ada 43 titik banjir di Jabodetabek akibat hujan sejak Selasa (31/12/2019) petang. Titik terbanyak ada di Bekasi, yakni 23 titik, dua titik di Bogor, 17 titik di Jakarta, dan satu titik di Tangerang. (wip)
Sumber: Republika.co.id