JAKARTA, (IslamToday ID) – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah resmi memiliki pemimpin baru. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perusahaan plat merah tersebut memutuskan menunjuk Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama (Dirut) dan Triawan Munaf sebagai Komisaris Utama (Komut).
“Sebagai pimpinan rapat RUPSLB PT Garuda Indonesia tanggal 22 Januari 2020 tadi acaranya sudah selesai. Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Komisaris Utama Pak Triawan Munaf. Wakil Komisaris Utama Chairal Tanjung,” kata Komut Garuda Indonesia periode lalu, Sahala Lumban Gaol di kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Rabu (22/11/2020).
Seperti diketahui Irfan Setiaputra menggantikan Dirut sebelumnya, Ari Askhara yang dicopot karena skandal penyelundupan Harley Davidson. Sedangkan Triawan Munaf menggantikan Komut sebelumnya, Sahala Lumban Gaol.
Berikut susunan direksi dan komisaris Garuda yang baru:
Direksi
1. Direktur Utama: Irfan Setiaputra
2. Wakil Direktur Utama: Dony Oskaria
3. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Fuad Rizal
4. Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
5. Direktur Human Capital: Aryaperwira Adileksana
6. Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
7. Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT: Ade R.
Susardi
8. Direktur Niaga dan Kargo: M. Rizal Pahlevi
Komisaris
1. Komisaris Utama: Triawan Munaf
2. Wakil Komisaris Utama: Chairal Tanjung
3. Komisaris Independen: Yenny Wahid
4. Komisaris Independen: Elisa Lumbantoruan
5. Komisaris: Peter F Gontha
Siapa sebenarnya Irfan
Setiaputra? Pria kelahiran Jakarta 24 Oktober 1964
ini adalah lulusan Sarjana Teknik Informatika ITB angkatan 1989. Irfan sudah pernah
bekerja di sejumlah perusahaan bidang teknologi informatika setelah lulus
kuliah. Beberapa di antaranya IBM, LinkNet, dan Cisco,
Tak hanya perusahaan swasta, Irfan juga pernah
berkarier di BUMN sebagai dirut di PT INTI pada Maret 2009 setelah dipilih oleh
Menteri BUMN saat itu Sofyan Djalil.
Irfan
mengundurkan diri dari posisi dirut INTI pada Juli 2012 karena merasa gajinya
terlalu kecil dibanding jabatan sebelumnya. Kala itu Dahlan Iskan sebagai
Menteri BUMN yang menerima surat pengunduran diri Irfan.
Selepas dari perusahaan negara, Irfan berkarier di PT Titan
Mining Indonesia dari Agustus 2012 hingga Juni 2014. Lalu Irfan menjadi CEO PT
Cipta Kridatama pada rentang Juli 2014 hingga Mei 2017.
Irfan juga pernah diangkat sebagai CEO ABM Investama Tbk PT
(ABMM) dari Mei 2015 hingga Mei 2016. Selanjutnya, ia menjadi President
Director & CEO Reswara Minergi Hartama pada Mei 2017 hingga Desember 2017.
Posisi Irfan saat ini adalah CEO Sigfox Indonesia, pengelola jaringan Internet
of Things (IoT) sejak Februari 2019 lalu.
Kalau Triawan Munaf? Ia adalah musikus yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pada Kabinet Kerja Jokowi Jilid I periode 2014-2019. Musikus ini dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden No 9 Tahun 2015.
Nama Triawan bukan sosok baru di industri ekonomi kreatif nasional. Selain merupakan personel grup musik beraliran progressive rock Giant Step yang kesohor pada 1970-an. Ia juga terkenal di dunia periklanan.
Sebelum memimpin Bekraf, ia lebih dulu menjadi Founder and Chairman of Advocado atau PT Senopati Guntur. Ia mendirikan perusahaan itu pada 2011.
Triawan juga pernah melanglang buana menjadi Chairman sekaligus Creative Adviser and Co-founder of AdWork! Euro RSCG Partnership pada 1999 hingga 2010.
Pada 1998 hingga 1999, pria kelahiran Bandung, 28 November 1958 ini menjadi President Director AdWork! Euro RSCG Partnership. Ia pun tercatat sempat mendirikan AdWork! Advertising bersama Sjahrial Djalil dan Dion Siswandi.
Triawan menekuni bidang industri kreatif sejak usia muda. Ia dulunya merupakan mahasiswa Television Training Centre di London, Inggris. Di sana ia belajar ilmu organisasi, manajemen bisnis, dan aspek operasional televisi komersial pada 1978 hingga 1980. Adapun pada jenjang strata satu, Triawan menggelarkan sarjananya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Parahyangan, Bandung. (wip)
Sumber: Detik.com, Tempo.co