JAKARTA, (IslamToday ID) – Dua nama calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta yang sudah diajukan, Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis harus siap menerima perundungan atau bullying jika nantinya terpilih untuk mendampingi Gubernur Anies Baswedan.
Hal itu diungkapkan oleh pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, Jumat (24/1/2020).
“Anies-Sandi dan penggantinya saat ini adalah dua pilihan gubernur dan wakil yang lahir dalam kondisi kontroversial,” ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.
Pernyataam Adi bukan tanpa sebab. Pasalnya, kemenangan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu masih dianggap kontroversial karena penggunaan isu sentimen agama. “Jadi harus siap-siap dengan itu semua. Cuma resistensinya tidak akan sekeras seperti yang dilakukan ke Anies,” tandasnya.
Menurut Adi, Anies bakal terus dibully dikarenakan karier politiknya yang
terlihat panjang. Sehingga untuk mereka yang syirik atau tidak suka dengan
Anies, berusaha menggergajinya dari sekarang. “Bicara Anies itu bukan soal
Jakarta atau gubernur. Tapi bicara 2024. Makanya sekarang digergaji satu per
satu,” pungkasnya.
Seperti diketahui, partai pengusung Anies Baswedan telah
mengajukan dua nama untuk posisi Cawagub. Masing-masing Ahmad Riza Patria dari
Gerindra dan Nurmansjah Lubis dari PKS.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengaku telah menyerahkan dua nama Cawagub pengganti Sandiaga Uno ke DPRD DKI Jakarta. Ia mengaku sudah mengirimkan surat tersebut sejak Selasa (21/1/2020).
“Surat dari partai pengusung sudah kita terima kemarin, sore juga surat dari Gubernur DKI Jakarta ke DPRD sudah diantarkan,” ujarnya, Rabu (22/1/2020).
Menurut Anies, prosesnya sekarang sudah berada di jajaran anggota parlemen Kebon Sirih. “Sehingga sekarang prosesnya sudah bisa dimulai di dewan,” ujarnya.
Sementara itu, Cawagub Nurmansjah Lubis memiliki strategi sendiri dalam pemilihan wakil gubernur pada Februari mendatang. Ia mengaku akan memakai kekuatan “duit” untuk memenangi pemilihan Wagub di DPRD nanti, apa maksudnya?
“Saya tidak melakukan lobi-lobi. Hanya silaturahim saja. Karena silaturahim mendatangkan rezeki,” kata Nurmansjah, Kamis (23/1/2020) malam.
Ia mengaku akan berusaha meraih dukungan DPRD DKI Jakarta dengan cara yang dia sebut “duit”. Apa duit yang dimaksud Nurmansyah? “Doa, Usaha, Ibadah, Tawakal (DUIT),” jelas Nurmansjah.
Ia yakin bisa memperoleh suara terbanyak dalam voting pemilihan nanti. Kursi PKS di DPRD DKI dinilai bisa memberikan pengaruh besar di DPRD.
“Dari 106 orang diantaranya ada modal 16 orang anggota legislatif PKS, plus sekitar pertemanan hasil silaturahim. Mudah-mudahan Tuhan membukakan keberpihakan kepada kami,” ucap Nurmansjah.
Sebelumnya, Cawagub dari Gerindra, Ahmad Riza Patria mengaku tak memiliki strategi khusus agar terpilih sebagai pendamping Gubernur Anies Baswedan. Riza memilih pasif dan tak melakukan lobi-lobi ke DPRD DKI Jakarta. “Ya saya pasif saja, tidak melakukan lobi-lobi,” kata Riza.
Ia menyerahkan sepenuhnya mekanisme pemilihan Cawagub DKI sesuai dengan ketentuan yang ada di DPRD. Menurut Riza, jabatan adalah amanah yang harus dilaksanakan sebaik mungkin. (wip)
Sumber: Rmol.id, Detik.com, Okezone.com