JOGJA, (IslamToday ID) – Virus korona dapat menimbulkan efek serius bagi orang yang memiliki penyakit kronis seperti jantung, diabetes, liver, kanker, dan lainnya. Kelompok ini memiliki imunitas rendah sehingga rentan terkena serangan virus tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Divisi Pulmonologi dan Penyakit Kronis RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, dr Sumardi, Sabtu (25/1/2020).
Ia menjelaskan serangan kepada mereka yang sistem imunnya lemah bisa mengakibatkan infeksi saluran pernapasan bawah yang lebih serius, bahkan kematian. Virus korona yang menginfeksi manusia umumnya memunculkan gejala seperti flu, batuk, demam, dan sakit kepala. Kepada orang dengan daya tahan tubuh kuat, gejala ini biasanya akan hilang atau sembuh dalam waktu tidak lama.
“Sama persis seperti orang flu, sehingga kadang membuat bingung, tapi pada hari kedua masih demam dan tiba-tibak sesak napas harus segera dibawa ke rumah sakit,” kata Sumardi.
Virus korona yang muncul di Wuhan, China, kata Sumardi, merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pernapasan seperti SARS dan MERS. Virus ini bisa dijumpai di hewan seperti musang, unta, dan kelelawar. Tidak cuma menginfeksi hewan, virus ini bisa menular dari hewan ke manusia serta dapat menular antar manusia.
Penyebaran virus korona antar manusia terjadi melalui sejumlah cara. Seperti melalui udara dengan batuk, kontak dengan berjabat tangan, atau menyentuh benda dengan virus di atasnya.
“Virus korona ini baru muncul 2002, pada kasus SARS dan MERS pada 2012. Saat ini yang muncul bukan virus baru, tapi virus korona yang telah bermutasi dan karena mutasi jadi lebih berbahaya,” ujar Sumardi.
Hingga kini belum ditemukan obat untuk virus corona. Namun, tubuh dengan imunitas kuat dapat melawan virus, sedangkan kepada orang dengan penyakit kronis, pengobatan bisa dilakukan dengan terapi suportif.
“Misal, pada pasien jantung dengan memasang alat pacu jantung agar jantungnya tidak berhenti. Dan untuk pasien penyakit paru dipasang ventilator untuk memberikan bantuan napas,” kata Sumardi.
Ia menyebut tidak pernah ditemukan kasus virus korona di Tanah Air. Meski begitu, antisipasi pencegahan dan penyebaran virus korona perlu dilakukan pemerintah dengan memperketat pemeriksaan kesehatan.
Seperti di bandara-bandara dan di pelabuhan-pelabuhan seluruh Indonesia. Terlebih, saat ini virus korona tidak cuma berada di Asia Timur, Amerika, atau Eropa, tapi telah menjangkit hingga ke Singapura.
“Harus ada isolasi, pergi ke Singapura harus sangat dibatasi, terutama pada warga Batam yang mudah ke luar masuk Singapura lewat pelabuhan. Masyarakat Batam harus diberi tahu risiko penularan korona ini,” ujar Sumardi.
Namun, Pakar Penyakit Dalam Spesialis Paru-paru FKKMK UGM ini mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap tenang. Artinya, tidak perlu khawatir secara berlebihan sambil terus menerapkan pola hidup sehat dan bersih. “Virus korona ini bisa menyerang siapa saja segala usia, tapi risiko lebih besar pada orang dengan daya tahan tubuh lemah,” kata Sumardi. (wip)
Sumber: Republika.co.id, Detik.com