JAKARTA, (IslamToday ID) – TNI telah menyiapkan sejumlah sarana pendukung seperti pesawat terbang, tenaga medis, dan baju anti virus untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, China. Hal itu diungkapkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kamis (30/1/2020).
Hadi juga telah memberi instruksi pada Kepala Pusat Kesehatan TNI bersama Dinas Kesehatan TNI untuk menyiapkan segala peralatan yang mungkin dibutuhkan dalam proses evakuasi dari daerah asal virus corona itu.
“Termasuk baju astronot yang putih-putih itu. Termasuk juga ruang isolasi saya juga minta, termasuk juga alat untuk memonitor panas tubuh manusia. Itu sudah saya siapkan semua,” ujar Hadi di kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Menurutnya, dukungan untuk evakuasi itu termasuk di antaranya adalah pesawat milik TNI yang bisa digunakan untuk mengangkut WNI dari Wuhan. TNI menunggu koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) kapan tim evakuasi diberangkatkan.
“Tinggal kita koordinasi dengan Menlu kapan kita diberangkatkan. Seandainya pun mencarter pesawat sipil itu juga sudah menjadi pertimbangan dari Ibu Menlu (Retno Marsudi),” ujar Hadi.
Jumlah WNI di Wuhan saat ini sebanyak 93 orang. Sedangkan keseluruhan WNI di Provinsi Hubei (China) sekitar 243 orang. Hingga Kamis (30/1/2020) terdapat 5.974 warga China yang terkonfirmasi tertular virus corona. Jumlah korban meninggal akibat virus itu pun telah meningkat menjadi 132 orang.
Kepala Staf Angkatan Udara
(KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna juga menyatakan kesiapan TNI AU apabila
diminta oleh pemerintah untuk mengevakuasi WNI di Wuhan. “TNI Angkatan Udara siap kapan pun untuk
dikerahkan,” katanya di sela-sela
Rapat Pimpinan TNI AU 2020 di Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Yuyu mengatakan TNI AU saat ini tengah menyiagakan dua kapal
Boeing dan satu pesawat Hercules. Ia menyatakan siap menambah jumlah pesawat
apabila pemerintah membutuhkan lebih banyak pesawat.
“Yang jelas kami Angkatan Udara
menyiapkan alutsista apabila pemerintah memerintahkan TNI AU untuk menjemput
saudara kita yang berada di Wuhan, Cina,” ujarnya.
Selain itu, pasukan dari batalyon kesehatan juga
sudah disiapkan. Namun untuk pelaksanaannya sangat tergantung kepada
stakeholder yang lain. “Jadi
perkembangan terakhir yang saya monitor masih mempertimbangkan hal teknis dan
operasional, jadi masih dipertimbangkan,” tutur Yuyu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara
(Kadispenau), Marsma TNI Fajar Adriyanto mengungkapkan, TNI AU memiliki pesawat Boeing
737 dan satu C130 Hercules yang bisa menampung sekitar 200 orang sekali
jalan.
Fajar menjelaskan, TNI AU akan siap membantu jika memang
dibutuhkan. Menurutnya, TNI AU masih menunggu kabar dari Kemenlu
terkait boleh tidaknya pemerintah Indonesia masuk ke wilayah karantina tersebut. “Tunggu dari Kemenlu bisa tembus tidak ke
pemerintah sana, agar kita bisa berangkat atau tidak, yang jelas TNI AU siap 24 jam,” katanya. (wip)
Sumber: Republika.co.id, Antaranews.com