JAKARTA, (IslamToday ID) – Polemik keberadaan kader PDIP, Harun
Masiku yang masih buron karena lari dari kasus korupsi pergantian antar waktu
(PAW) anggota DPR RI PDIP Dapil Sumsel I, Riezky Aprilia mendapat tanggapan dari pengamat politik, Rocky Gerung.
Rocky angkat bicara terkait sikap pemerintah yang terkesan
plin-plan menjelaskan keberadaan Harun. Ia melihat pernyataan Presiden Jokowi yang hanya menyindir
penjelasan Menkumham Yasonna Laoly soal keberadaan Harun, tidak memperjelas
keberadaan buronan itu.
Menurut Rocky, pernyataan politik Jokowi itu justru menguatkan adanya permainan politik yang dilakukan oleh para penguasa. “Permainan semacam ini dengan mudah dibongkar karena logika pembelaannya compang-camping,” ujar Rocky, Senin (3/2/2020).
Selain itu, sikap Yasonna Laoly yang secara tiba-tiba memutasi Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Ronny F Sompie, juga dianggap oleh Rocky sebagai ketidakjujuran pemerintah.
Ditambah dengan temuan CCTV di Bandara Soekarno-Hatta yang memperlihatkan keberadaan Harun di Jakarta pada tanggal 7 Januari 2020.
“Jadi delegitimasi itu berjalan terus karena ketidakmampuan kekuasaan bersikap jujur terhadap peristiwa itu,” kata Rocky.
Fakta-fakta itu yang kemudian disebutkan Rocky sebagai kebobrokan pemerintah. Sebab, keadilan hanya bisa didapatkan ketika penguasa berkata.
“Bahwa ada yang decay (membusuk)
dalam kekuasaan. Itu enggak bisa dicegah, karena tidak ada cara lain untuk
mengatakan bahwa kekuasaan ini sudah keropos,” imbuh Rocky.
Lebih lanjut, pendiri Setara Institute ini berharap Jokowi
sadar bahwa dirinya tengah dikelilingi oleh elite-elite haus kekuasaan.
“Jadi saatnya memang, bukan memindahkan ibukota, tapi memindahkan kepala negara ke tempat seperti suaka politik sebentar. Supaya dia bisa mengambil jarak dengan kelompok koalisinya,” pungkasnya. (wip)
Sumber: Rmol.id