JAKARTA, (IslamToday ID) – Kepala Pusat Informasi Nasional Gerakan Pramuka, Guritno menyatakan kegiatan susur sungai seharusnya tidak diberikan kepada peserta pramuka di tingkat penggalang. Jika memang kegiatan tersebut dilakukan, maka seharusnya dalam pengawasan ketat orang dewasa dan memperhatikan cuaca.
“(Untuk) penegak. Seharusnya tidak (untuk penggalang),” katanya, Sabtu (22/2/2020).
Guritno mengatakan kegiatan susur sungai bisa saja dilakukan terhadap anak-anak penggalang. Tapi, kegiatan itu harus dipastikan aman dan dalam pengawasan ketat orang dewasa. Selain itu, cuaca ketika kegiatan hendak dilaksanakan juga harus diperhatikan dengan baik.
“Kecuali dipastikan aman, dalam pengawasan ketat orang dewasa, dan memperhatikan cuaca. Pembina harus paham soal cuaca,” terangnya.
Guritno juga mengatakan Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka menyatakan duka cita dan bela sungkawa terhadap peristiwa kecelakaan air di Sungai Sempor itu. Seluruh jajaran Gerakan Pramuka diingatkan untuk selalu menerapkan pengetahuan manajemen risiko dan bijaksana dalam memberikan kegiatan kepada peserta didik.
“Sekali lagi mengimbau kepada seluruh jajaran Gerakan Pramuka, khususnya kakak-kakak pembina, agar menerapkan pengetahuan manajemen risiko dan bijaksana dalam memberikan kegiatan kepada peserta didiknya,” ujarnya.
Disamping itu, para pembina juga diingatkan agar selalu mempertimbangkan berbagai hal dan mengutamakan keselamatan semua peserta kegiatan. Hal tersebut seperti tertuang dalam SK Kwarnas No 227 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajemen Risiko dalam Gerakan Pramuka.
“Atas peristiwa tersebut Kwarnas Gerakan Pramuka dengan ini menyatakan duka cita dan bela sungkawa yang mendalam,” kata Guritno.
Ia mengatakan Kwarnas Gerakan Pramuka juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penanganan dan pertolongan korban. Kwarnas Gerakan Pramuka melalui Komisi Pengabdian Masyarakat terus melakukan koordinasi dengan tim di lapangan untuk mengetahui kabar terkini mengenai peristiwa tersebut.
Menurutnya, sebagai organisasi yang bertanggung jawab dalam mendidik dan membina kaum muda Indonesia, Gerakan Pramuka memiliki komitmen untuk mengelola risiko sebagai upaya untuk mencapai tujuan.
Selain itu, Gerakan Pramuka juga memaksimalkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program dan penyediaan pelayanan, dalam berhubungan dengan anggota, pembina, pelatih, pengurus, staf, majelis pembimbing, pemerintah, serta infrastruktur.
“Dalam lingkungan yang aman dan praktis, dirancang untuk mencegah kerusakan, kerugian, luka atau kehilangan pada Gerakan Pramuka atau pihak-pihak lain yang terkait dengannya,” jelasnya. (wip)
Sumber: Republika.co.id