JAKARTA, (IslamToday ID) – Salah satu orang terkaya Indonesia, Dato Sri Tahir menyalurkan bantuan berupa 210 gerobak dan 50 booth UMKM kepada Pemprov DKI Jakarta. Bantuan tersebut dinilai politis jika dikaitkan dengan kans Gubernur Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Menurut Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima), Sya’roni, watak seorang pengusaha ingin bisnisnya selalu aman. Siapa pun penguasanya, usaha yang digeluti harus terus berkembang. “Berbagai upaya akan dilakukan untuk menjadi orang terdekat penguasa,” ujar Sya’roni, Sabtu (22/2/2020).
“Jejak Tahir bisa dilihat saat mendekati TNI, Polri, Jokowi, dan kini Anies. Semuanya lewat modus menyumbang,” sambungnya.
Saat Tahir memutuskan melakukan pendekatan kepada Anies Baswedan, tampaknya ada sesuatu hal besar yang akan terjadi. “Meskipun kapal Jokowi belum karam, tapi setidaknya Tahir sudah menyiapkan sekoci untuk siap-siap melompat,” ujar Sya’roni.
Kemungkinan lainnya, lanjutnya, ada kebijakan Presiden Jokowi yang akan merugikan bisnis anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu. “Lalu ada harapan ke Anies akan bisa menyelamatkan bisnisnya,” sebut Sya’roni.
Ditambahkannya, merapatnya Tahir kepada Anies Baswedan secara politik bisa merugikan citra Anies sendiri. Kubu Anies selama ini dikenal sebagai kelompok Islam yang solid. “Dengan merapatnya Tahir maka akan ‘mencemarkan’ kesolidan tersebut,” ucapnya.
Apalagi, lanjut Sya’roni, Tahir diidentikkan sebagai pengusaha naga sembilan yang selama ini menjadi salah satu sasaran kritik di kubu Jokowi.
“Maka dengan diterimanya Tahir oleh Anies akan menjadi sasaran kritik oleh pendukung Jokowi bahwa Anies tak ada beda dengan Jokowi. Sama-sama didukung pengusaha yang sama,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies, Jerry Massie mengatakan sangat sulit untuk tidak menilai politis terkait bantuan yang diberikan oleh Tahir pada Pemprov DKI. “Saya menilai barangkali Jokowi mulai diguncang, jadi Tahir cari safe politics atau politik aman,” ujarnya.
Tapi dengan jabatan Tahir sebagai Wantimpres, itu sebenarnya mempermalukan Jokowi. “Mending dia support Jokowi membantu para relawan yang telah berjuang, bukan sebaliknya,” sebut Jerry.
Motif lain Tahir melakukan pendekatan kepada Anies adalah bos Mayapada Group itu sudah mulai membaca peta politik 2024. “Saya baca dia akan support Anies pada 2024. Pasti ada deal-deal politik nanti, atau sudah dibicarakan,” terang Jerry.
Terkait ini, Jerry menyalahkan Tahir yang “liar”. Menurutnya, Jokowi wrong man atau salah menempatkan orang. “Jadi perlu juga ditelusuri motif dan tujuan dia gabung dengan Jokowi,” tuturnya.
Terakhir, motif lain yang memungkinkan Tahir merapat kepada Anies, karena ada deal-deal politik antara dia dengan Jokowi yang belum kesampaian. “Saya curiga permintaannya tak dikabulkan, jadi politik ngambek dimainkan,” pungkasnya. (wip)
Sumber: Rmol.id