Islam Today ID —Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan kabar menggembirakan dalam penanganan corona virus (covid-19). Meskipun bukan kabar tentang penemuan vaksin, namun potingan dari instagram resmi @who sepertinya dapat meredam kepanikan masyrakat termasuk para kela daerah.
WHO melalui akun instagramnya mengungkapkan fakta penting, bahwa covid-19 tidak menular melalui airborne (udara). WHO menegaskan covid-19 menular melalui droplet atau percikan yang keluar saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara.
“Kamu bisa saja tertular saat terkena droplet (dari yang terinfeksi COVID-19) dan bisa juga tertular saat menyentuh permukaan yang terkena ‘droplet’ lalu secara tak sadar menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan,” tulis WHO, dikutip dari Instagramnya pada Senin (30/3/2020).
Di Indonesia, informasi tentang covid-19 rupanya belum tersampaikan dengan baik. Akibatnya pemahaman masyrakat tentang covid-19 tidak utuh, sehingga beragam ekspresi kepanikan terjadi. Tidak hanya kalangan masyarakat, penanggulangan yang keliru juga dilakukan oleh pemerintah daerah, kepolisan dan instansi terkait.
Hal ini misalnya dilakukan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Dilansir dari detik.com Senin (23/3/2020/) Ia dan tim pemkot Surabaya menggunakan drone menyemprotkan cairan disinfektan di jalan dan di kampung-kampung padat penduduk.
Salah kaprah juga dilakukan pemkot Samarinda, Kalimantan Timur. Demi memutus penyebaran covid-19, pemkot Samarinda menggandeng kepolisian. Penyemprotan disinfektan dilakuakan dengan menggunakan kendaraan taktis jenis water cannon.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dr. Hermawan Saputra menyatakan, bahwa cairan disinfektan bisa berbahaya jika terhirup. Dalam dalam jangka pendek bisa menyebabkan iritasu bagi seseorang yang sensitif.
“Saluran napasnya akan memberikan reaksi batuk dan lama kelamaan bisa sesak,” kata Hermawan
Penggunaan disinfektan yang berlebihan juga berpotensi mengganggu kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu perlu penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati.
Penularan dan Kebiasaan
WHO menegaskan, covid-19 menular melalui droplets (batuk dan bersin), atau percikan yang keluar saat seseorang batuk, bersin atau berbicara. Oleh karena itu, pencegahan yang dapat dilakuakn dengan cara menjaga jarak minimal 1 meter dari seseorang yang terinfeksi virus corona COVID-19. Selain itu pastikan untuk rutin mendisinfeksi permukaan-permukaan benda yang sering kamu sentuh.
“Rajin cuci tangan dan hindari menyentuh area mata, hidung, dan telinga,” himbau WHO dalam postingannya.
Menghilangkan kebiasaan memegang wajah sendiri kelihatannya tidak mudah, karena sudah menjadi kebiasaan. Sebuah studi memang menyebutkan dalam satu jam seseorang bisa menyentuh wajahnya minimal 16 kali.
Tapi, menghilangkan kebiasaan ini dimasa pandemic covid-19, bisa mengurangi resiko penularan. Sebab, mulut, hidung, dan mata adalah area yang rawan sekali virus masuk jika tangan kita tidak bersih.
Meskipun tidak mudah, tips dari dr. Zachary Sikora, dokter di Rumah Sakit Northwestern Medicine Huntley ini bisa dicoba. Agar tangan tidak ‘usil’ menyentuh area wajah pertama selalu menjauhkan tangan dari muka. Sebagai pengingat buat catatan kecil disetiap sudut rumah atau kantor. Ketiga, Buat tangan sibuk atau memegang sesuatu, misalnya memgang pena, atau melibat pakaian.
Rajin mencuci tangan dengan sabun setelah memengang benda atau bersentuhan juga sangat disarankan, bahkan menjadi keharusan disaat pandemic covid-19. Terakhir, kalau terpaksa menyentuh wajah, gunakan tisu, sehingga tidak terjadi kontak langsung dengan tangan.
Penulis: Arief Setiyanto