IslamToday ID – Kemendagri menghadiahkan dana miliaran untuk lomba video simulasi protocol new normal. Selain ‘boros’, lomba ini juga menyisakan kejanggalan.
Kemendagri mecatat ada 2.517 video simulasi protokol new normal dikirimkan berbagai pemda. Total hadiah lomba video protokol new normal yang berdurasi 2 menit itu mencapai Rp 168 miliar.
Mendagri Tito Karnavian berdalih perlombaan ini mengampanyekan new normal. Menurutnya, new normal merupakan sesuatu yang baru, sehingga butuh pengenalan bagi masyarakat.
“Sebagai sesuatu yang baru maka tatanan ini memerlukan tahap pengenalan atau pra kondisi agar seluruh masyarakat siap dan mampu beradaptasi,” ujarnya di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (22/6)
Lomba ini dibagai dalam 7 sektor kehidupan dan 4 klaster pemda. Juara 1 mendapat hadiah Rp 3 miliar, juara 2 Rp 2 miliar dan juara 3 mendapat hadiahRp 1 miliar. Hadiah diberikan dalam bentuk insentif daerah (DID).
Padahal DID bersumber dari APBN. Peruntukannya diberikan khusus untuk memberikan apresiasi atas prestasi daerah. Hal ini diatur oleh Kementerian Keuangan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 141/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Insentif Daerah. Kebijakan ini diteken Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada 14 Oktober 2019 lalu.
Staf Khusus Menkeu, Yustinus Prastowo mengklaim, pemberian hadiah tersebut bukan menghamburkan uang negara. Menurutnya lomba video berdurasi 2 menit itu pantas diapresiasi sebagai bentuk inovasi dan kerasi.
“Jadi sama sekali bukan upaya hamburkan uang percuma, atau dalih korupsi,” imbuh Yustinus.
Tidak hanya itu, lomba ini juga menyisakan kejanggalan. Jatim meraih dua kategori juara. Padahal, pandemic covid-19 di Jatim masih sangat memprihatinkan, terutama di Surabaya.
Dalam rapat bersama pejabat Pemprov Jatim, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta agar pemerintah daerah serius dalam menangani virus corona terutama Kota Surabaya. Sebab, kasus COVID-19 di Jatim sebagian besar berasal dari sana.
“Jawa Timur khususnya Surabaya harus serius dalam menangani tantangan pandemi COVID-19. Perlunya sosialisasi yang masif terhadap masyarakat terkait disiplin protokol kesehatan,” kata Hadi Jum’at (19/6/2020)
“Jangan sampai karena PSBB telah berakhir, masyarakat berfikir bahwa COVID-19 telah selesai,” imbuhnya
Menghamburkan Anggaran
Wakil Ketua Komisi II DPR, Saan Mustopa menilai lomba yang digelar kemendagri tidak tepat. Menurutnya anggaran Rp 168 miliar itu seharusnya bisa digunakan oleh daerah-daerah yang masih bergelut dengan Corona.
“Ini menurut saya bukan saatnya untuk membikin lomba seperti itu,” ujarnya Senin (22/6/2020).
Menurut Saan seharusnya Mendagri turun kedaerah. Memantau langsung penerapan new normal secara real, bukan mengacu pada video yang dikirimkan dalam perlombaan.
“ya lebih baik dicek aja ke lapangan pak Mendagri bikin tim untuk cek ke lapangan daerah yang sudah new normal keadaan sesungguhnya gimana. Daripada lewat video saja,” imbuhnya
Warganet pun ikut memberikan kritik atas anggaran fantastis yang dianggarkan oleh Kemendagri. Salah satunya karakter Komik terkenal si Juki. Si Juki tampak mengajari kemendagri tentang skla prioritas dalam dalam situasi saat ini. Kritik Si Juki meletakan pangan sebagai prioritas utama
Melalui akun facebooknya Si Juki menuliskan bahwa anggaran sebesar Rp 168 miliar tersebut setara dengan 68juta bungkus mie instan.
“[Rp] 168 miliar untuk lomba video new normal setara dengan 68.320.455 bungkus Indomie Ayam Bawang 69G bisa buat subsidi mie anak kosan,” tulis Juki dalam infografis yang dimuatnya di FB (22/6/2020).
Penulis: Kukuh Subekti
Editor Arief Setiyanto