IslamToday ID –Lomba Inovasi New Normal Life yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyisakan kejanggalan. Selain besarnya hadiah yang membebani APBN. Penentuan pemenang lomba juga dinilai janggal
Dalam lomba video simulasi protocol new normal, salah satu juara yang mendapat sorotan adalah Jawa Timur (Jatim). Jatim mendapat dua kemenangan. Yakni, juara pertama kategori sektor transportasi umum dan juara kedua untuk sektor pariwisata.
Dengan dua kemenangan itu Jatim mengantongi hadiah Rp 5 miliar dalam bentuk Dana Insentif Daerah (DID). Penghargaan ini pun diterima langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Jakarta.
“Alhamdulillah, prestasi ini untuk seluruh masyarakat Jatim yang sudah bahu membahu dan bergotong royong selama pandemi, khususnya para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19 di Jatim,,” kata Khofifah (22/6/2020).
Padahal di saat yang bersamaan Jawa Timur termasuk dalam provinsi dengan kasus tertinggi. Berdasarkan Laporan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada (23/6) sore, menunjukan jumlah kasus di Jawa Timur mencapai 10.115 orang. Dari angka itu jumlah orang yang meninggal ada 741 orang, dengan 258 kasus baru.
Jumlah tersebut nyaris menyalib posisi DKI Djakarta, yang catatan kasusnya kini mencapai 10.250 orang. Berbeda dengan Jatim, angka kasus meninggal relative lebih sedikit yakni 594 orang. Begitu pula dengan kasus baru yang juga relative lebih sedikit. Jumlah kasus baru yang terjadi di Jakarta hanya 160 kasus baru.
Peta sebaran covid-19, di Jatim menunjukan, sebanyak 7 daerah dari 38 kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur berstatus zona merah. Adapun tujuh daerah yang dimaksud ialah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Situbondo.
Selain daerah yang dikategorikan zona merah, Jatim juga memiliki masih ada kawasan yang masuk zona kuning. Yakni Kabupaten Madiun, Kota Probolinggo, Bondowoso, Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kota Pasuruan, Sumenep, Kabupaten Probolinggo, Ponorogo, Ngawi, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Pacitan, dan Lumajang. Hanya Kota Madiun saja yang zona hijau.
Dilaporkan CNNIndonesia 12 Juni 2020, tingginya penambahan kasus kematian Covid-19 di Jatim terjadi di tengah pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi Kota Surabaya Raya yang meliputi Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
Usulan untuk menerapkan PSBB transisi salah satunya berasal dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Ia berdalih faktor ekonomi menjadi pertimbangan untuk tak memperpanjang PSBB dan menggantinya dengan masa transisi.
“Saya khawatir di beberapa area itu kondisi warganya sudah mulai banyak yang mengeluh, mereka tidak bisa mencari makan,” kata Risma seperti dimuat CNN Indonesia 12 Juni 2020
Akibatnya Kota Surabaya bahkan pernah menjadi zona hitam corona karena penambahan kasusnya melonjak. Sebelumnya, ibu kota Jatim itu juga sempat dikhawatirkan menjadi wilayah dengan sebaran corona tertinggi di Indonesia.
Kondisi terbut bahkan sampai membuat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis, turun tangan. Ia langsung menggelar rapat bersama pejabat wilayah Provinsi Jawa Timur tentang penanganan Covid-19 di Jawa Timur di ruang rapat perwira Lanudal Juanda Surabaya, Jumat (19/6/2020). Panglima TNI memberikan peringatan keras kepada Pemkot Surabaya.
“Jawa Timur khususnya Surabaya harus serius dalam menangani tantangan pandemi Covid-19,” kata Hadi seperti dikutip dari laman resmi TNI, Minggu (21/6/2020).
Absennya DKI Jakarta
Jika Jatim tampil sebagai juara, DKI justru tidak terlihat di 84 daftar nama pemerintah daerag pemenang lomba tersebut. Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengklaim alasan tidak dimasukannya DKI Jakarta dalam kandidat juara pembuatan video new normal adalah karena kebijakan new normal DKI Jakarta perlu dikaji ulang.
“Mengenai masalah DKI, saya kira DKI sudah banyak aktif untuk menyampaikan sosialisasi tentang new normal, tapi ya kita melihat perlu diwaspadai nanti masyarakat dengan adanya new normal dianggap semua sudah selesai,” kata Tito (22/6/2020).
Hanya satu hal yang menjadin parameter Tito mengapa DKI tidak masuk dalam 84 pemenang, lomba itu. Yakni kegiatan Car Free Day (CFD) yang berlangsung di Jakarta pada 21 Juni lalu. Ia melihat kebijakan pembukaan CFD tidak dibarengi dengan kesiapan masyarakat dalam menjalani protocol new normal.
“Seperti misalnya tadi sudah diskusi dengan kepala gugus tugas dan menkes soal CFD yang dibuka. Kita lihat masyarakat ada yang belum siap. Masih ada penumpukan, saya kira ini harus disosialisasikan secara intens,” imbuh Tito.
Masih Ada Gesekan
Terlepas dari kontroversi Kemenangan Jatim, pakar Kebijakan Publik UGM Novi Paramita Dewi menilai saat ini sedang terjadi gesekan antara pemerintah yang berupaya menggaungkan new normal dengan kelompok masyarakat yang menentang penerapannya.
Perbedaan sudut pandangan ini lantas menimbulkan ketegangan dalam setiap kebijakan yang diambil pemerintah. Karenanya kebijakan pemerintah yang sedang menggaungkan new normal selalu menuai kritik.
“Kelompok masyarakat yang menentang pandangan itu mengatakan kebijakan yang diambil pemerintah bermasalah karena kapasitas tes belum banyak padahal lewat puncak kurva saja belum. Kebijakan yang mendukung new normal dikhawatirkan malah memperparah jumlah kasus harian.”
Novi berharap pemerintah mementingkan penanganan kesehatan secara menyeluruh terlebih dahulu dibanding kepentingan ekonomi. Bahkan patut diduga, kebijakan yang muncul bukan sekedar terkait kepentingan ekonomi, namun logika formal menghabiskan anggaran di APBN 2020, agar anggaran belanja tahun depan tidak dikurangi.
Penulis: Kukuh Subekti
Editor: Arief Setiyanto