IslamToday ID –Kesadaran mengkonsumsi produk halal di seluruh dunia meningkat. Di sisi lain, Indonesia masih tertinggal dalam pengembangan industri halal.
Rozainbahri Noor, Direktur Sumber Daya dan Pengembangan Bisnis Lembaga sertifikasi halal PT Sucofindo (Persero) mengakui, jika industri halal Indonesia masih tertinggal dari Malaysia. Negara itru dinilai lebih siap baik dari sisi teknologi maupun infrastruktur.
“pemerintah Malaysia sangat fokus high technology base. Saat ini mereka sudah membuat platform digital halal value chain,” ujarnya, dalam webinar Digitalisasi New Normal Industri Halal di Indonesia, Kamis (9/7)
Lanjutnya, bermodal kesiapan teknologi dan infrastruktur, Malaysia berhasil menjalin kerja sama industri halal bersama negara lain. Bahkan Malaysia dipercaya sebagai suplayer produk makanan dan minuman untuk kebutuhan Olimpiade di Jepang tahun 2020 jika pandemic berkahir.
Menurut data The Organisation of Islamic Cooperation (OIC) atau organisasi negara-negara islam, Malaysia menduduki peringkat pertama dari 10 negara Islam yang menjadi pilihan destinasi halal traveller.
Oleh karena itu, menurut Rozain Indonesia harus segera mengembangkan teknologi di sektor industri halal. Pasalnya, potensi dan pangsa pasar industri halal dalam negeri sangat menjanjikan.
Sektor Industri Halal
Seperti dilaporkan warta ekonomi 7 November 2019, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menjelaskan, ada enam sektor unggulan industri halal Indonesia yang memiliki potensi yang besar. Yakni seperti industri makanan halal, pariwisata halal, mode muslim, industri kreatif, pertanian terintegrasi, dan energi terbarukan.
Faktanya, hingga saat ini Indonesia masih tergolong sebagai konsumen utama produk halal dunia, seperti makanan, busana, dan pariwisata halal.
Berdasarkan laporan State of The Global Islamic Economy Report 2015/2016 Indonesia menempati peringkat pertama sebagai konsumen produk makanan halal terbesar di dunia. Pengeluaran masyarakat Indonesia untuk makanan halal mencapai 157 miliar dolar pada 2014.
Menurut Dody, peluang Indonesia dalam pengembangan industri halal sangat terbuka. Selain karena populasi muslimnya yang besar, Indonesia memiliki reputasi baik dalam mengembangkan ekosistem keuangan syariah. Global Islamic Finance Report (GIFR) 2019 yang menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat pertama di dunia dalam mengembangkan ekosistem keuangan syariah. Peringkat Indonesia bahkan naik cukup signifikan dari tahun sebelumnya yang berada di peringkat keenam.
Teknologi Pendukung
Dosen ITS Iwan Vanany mengatakan industri halal bukan hanya persoalan produksi saja. Namun bagaimana keamanan dan transparansi rantai pasok dari supplier khususnya untuk bahan baku.
Menurutnya Indonesia perlu menerapkan sistem blockchain dalam industri halal. Ia mengatakan korea Selatan dan Malaysia telah menerapkan sistem ini dalam memberikan jaminan keamanan dan kehalalan produk.
“Jadi food safety dulu dikedepankan. Kita juga aware, juga harus jadi mandatory halal,” ujarnya
Sementara itu, Yandra Arkeman, dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, alam rangka mendukung pertumbuhan industri halal, ia dan timnya merancang sebuah sistem yang mendukung penelusuran kehalaan produk. Sistem tersebut ia beri nama Smart Blockchain. Sistem tersebut mempermudah konsumen menelusuri riwayat transaksi dan mendeteksi produk halal dengan hitungan detik.
“Smart Blockchain adalah gabungan dari blockchain dan Artificial Intelegence. Blockchain berfungsi untuk mendeteksi transaksinya dan Artificial Intelegence (AL) berfungsi memeriksa kehalalannya termasuk di dalamnya ada identifikasi suhu, zat yang terkandung, dan pembukuan otomatis yang tidak bisa dimanipulasi,” paparnya seperti dikabarkan nu.or.id, Sabtu (11/7/2020)
Yandra menilai, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pengembang produk halal dunia. Pemerintah setidaknya telah mengeluarkan regulasi yang pro pada pengembangan Industri halal. Yakni Peraturan Presiden No. 28 tahun 2020 tentang Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS). Regulasi tersebut menegaskan bahwa pengembangan industri halal di Indonesia sudah menjadi salah satu fokus pengembangan Industri di Indonesia.
Penulis Arief Setiyanto