IslamToday ID — Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menyatakan bahwa prajurit dan pegawai negeri sipil (PNS) TNI tengah berada di bawah bayang-bayang krisis ekonomi.
Oleh karena itu, Ia menegaskan agar Prajurit dan PNS TNI memperkuat Kerjasama lintas sektor.
“Di samping menghadapi krisis kesehatan, prajurit dan ASN TNI juga berada di bawah bayang-bayang krisis ekonomi. Oleh karena itu, harus terus memperkuat kerja sama lintas sektoral,” ungkap Hadi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/7).
Marsekal Hadi mengatakan, disiplin melaksanakan protokol kesehatan, kreatifitas, dan pemanfaatan teknologi sederhana menjadi kunci agar masyarakat produktif dan aman dari Covid-19.
Panglima TNI ini pun mengimbau agar upaya-upaya ketahanan pangan yang selama ini telah dilaksanakan harus terus dijaga.
“Yakinkan pula kreatifitas anggota memanfaatkan lahan kosong dan pekarangan turut disosialisaskan kepada masyarakat di sekitar. Prajurit dan PNS TNI dapat dengan mudah mengakses teknik-teknik penanaman tanaman pangan maupun peternakan dan perikanan di dunia maya,” jelasnya.
Marsekal Hadi juga mengatakan, saat ini TNI dan Polri beserta komponen bangsa lainnya tengah melakukan upaya luar biasa untuk menurunkan angka penularan Covid-19 di delapan provinsi prioritas.
Adapun, provinsi-provinsi prioritas itu, yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Upaya tersebut dilakukan dengan menggencarkan testing, tracing, dan treatment atau 3T.
Selain itu, upaya lainnya yang juga dilakukan ialah meningkatkan kapasitas rumah sakit dan layanan kesehatan, memperketat pengawasan di perbatasan, serta penegakkan disiplin protokol kesehatan.
“Masyakarat tidak boleh beranggapan dengan berakhirnya PSBB sama dengan berakhirnya pandemi,” paparnya, dilansir dari Republika.
Sehingga, menurut Hadi, keluarga besar TNI harus menyampaikan informasi yang benar terkait pandemi kepada masyarakat di lingkungan sekitar.
Panglima TNI menuturkan, jangan sampai hoaks di media sosial menjadi penghambat upaya untuk mengendalikan pandemi.[IZ]