IslamToday ID – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Sohibul Iman (MSI) kembali mengkrtik Presiden Jokowi. Namun, kritik tersebut tidak dibiarkan. Partai pendukung Jokowi, langsung menangkis kritikan yang dilontarkan MSI.
Sebelumnya Shohibul Iman menyindir kepemimpinan Jokowi. Menurutnya Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang mampu memberikan solusi, bukan hanya sekedar janji. PEmimpin seharusnya dapat turuntangan menyelesaikan persoalan, bukan cuci tangan dari berbagaio kesalahan yang dilakukan.
“Kepemimpinan yang mampu memberikan solusi bukan sekedar janji-janji. Republik ini membutuhkan pemimpin yang turun tangan menyelesaikan persoalan di lapangan, bukan justru sibuk cuci tangan dari kesalahan-kesalahan,” kata Shohibul (17/8/2020).
Menurutnya, kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah seharusnya memenuhi tiga aspek utama, yakni tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu. Namun ia melihat program pemerintah banyak yang tidak tepat sasaran bahkan buruk dari aspek tata kelola.
“Sayangnya, program-program pemerintah justru banyak yang tidak memenuhi ketiganya. Program pemerintah justru banyak yang tidak tepat manfaat, tidak tepat sasaran, dan tidak tepat waktu, dan bahkan patut diduga buruk dari aspek tata kelolanya (bad governance),” jelas Shohibul.
Menurut MSI, pemerintah berpotensi melakukan kesalahan ganda, jika lebih mementingkan ekonomi di masa pandemi. Menurutnya, penanganan pandemi harus fokus pada penanganan kesehatan. Menurutnya, penanganan masalah kesehatan maupun ekonomi akan lebih efektif jika dilakukan secara bergantian.
“Ini akan menjadi double mistake. Gagal mengendalikan pandemi, gagal memulihkan ekonomi. Ternyata kebijakan pemerintah hari ini membuahkan hasil yang menyedihkan. Kesehatan masih tetap terbengkalai, kurva pandemi kita tetap naik. Sisi lain, kondisi ekonomi kita makin terpuruk,” imbuhnya.
Shohibul Iman juga menyoroti perihal Perppu Nomor 1 Tahun 2020. Menurutnya, keberadaan Perppu tersebut menunjukan bahwa sikap pemerintah cenderung otoriter di masa pandemi ini.
“Atas nama penanganan pandemi COVID-19, Presiden mengeluarkan Perppu No 1 Tahun 2020 yang kemudian disahkan oleh DPR RI menjadi UU. UU tersebut memperkuat kekuasaan dan otoritas eksekutif dalam kebijakan fiskal, moneter, budgeting dan legislasi,” pungkasnya
Balasan Partai Pendukung
Kritik pedas PKS langsung balas oleh dua partai pendukung Jokowi yakni PKB dan juga PPP. Baik PKB dan PPP sama-sama mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak ‘cuci tangan’ terhadap masalah pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia.
“Tidak (‘cuci tangan’), beliau turun tangan. Mengeluarkan kebijakan untuk rakyat,” jelas Waketum PKB Jazilul Fawaid (17/8/2020).
Jazilul mengatakan bukti bahwa Jokowi turun tangan menangani pandemi. Salah satunya dengan cara mengeluarkan kebijakan pemberian bantuan sosial untuk rakyat yang terdampak. Namun ia tidak mempermasalahkan kritik tersebut selama tidak berisi tudingan.
“Bagus saja untuk jadi bahan masukan, asal jangan sekedar tunjuk-tunjuk tangan atau tuding-tudingan. Kita semua perlu bekerja mengatasi pandemic, tak terkecuali yang di luar pemerintahan,” ucap Jazilul.
Sementara itu, Wasekjen PPP, Achmad Baidowi kurang paham dengan istilah ‘cuci tangan’ yang dikatakan oleh oleh Shohibul Iman. Ia lantas mempertanyakan apa yang dimaksud dengan cuci tangan tersebut.
“(Presiden Jokowi) ‘cuci tangannya’ di mana? Bisa ditanya ke kawan satu itu,” tutur Baidowi (17/8/2020).
Baidowi mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh Jokowi sebagai bentuk turun tangan. Ia menambahkan pula bahwa Jokowi pun merasakan kecewa jika menemukan ketidakberesan dalam penanganan pandemi ini.
“Ya memang yang dibutuhkan pemimpin yang bisa turun tangan seperti Pak Jokowi. Makanya beliau kecewa berat ketika serapan anggaran penanganan COVID-19, masih rendah. Padahal perangkat hukumnya sudah disiapkan,” ujarnya.
Penulis: Kukuh Subekti