IslamToday ID — Penyerahan pesawat N250 Purwarupa Aircraft 01 (PA01) Gatotkaca rancangan BJ Habibie ke Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla), di Yogyakarta, menuai kritikan tajam.
Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) turut angkat bicara mengenai hal ini. Ketua IABIE Bimo Sasongko menilai, tindakan menaruh pesawat Gatotkaca di museum membuat luka hampir 4.000 alumni yang merupakan anak-anak intelektual Habibie, para ilmuwan, dan generasi muda.
“Proses itu tidak baik, karena itu sama saja menguburkan cita-cita besar Pak Habibie yang membuat dan menerbangkan pesawat. Harusnya tak perlu dimuseumkan,” ujar Bimo Sasongko di Jakarta, Jumat (21/8), dikutip dari Republika.
Menurut Bimo, lebih disayangkan lagi penyerahan pesawat Gatotkaca ke museum dilakukan berdekatan dengan hari kemerdekaan dan hari teknologi nasional.
Bimo Sasongko mengatakan, para alumni program Habibie kaget dengan keputusan tersebut lantaran tidak pernah diajak bicara sebelumnya terkait hal ini.
Bimo menilai, pada hari kemerdekaan seharusnya pemerintah memberikan pernyataan untuk mengembangkan proyek pesawat tersebut, bukan malah mengandangkan di museum.
Bimo pun menyebut bahwa pengembangan pesawat Gatotkaca belum tuntas. Pemerintah, kata Bimo, seharusnya mendukung agar pengembangan pesawat Gatotkaca kembali dilanjutkan.
“Pemerintah seharusnya buat pernyataan bahwa pemerintah mendukung program ini lagi dan membuat pesawat yang lebih baik, anak-anak muda kirim ke luar kuasai sains dan teknologi, bukan malah dimuseumkan. Ini seakan-akan kita disuruh setop, jangan-jangan ada pihak yang tidak suka dengan kehebatan bangsa kita,” tandas Bimo.
Bimo menyampaikan, IABIE pada dasarnya masih terus berupaya untuk menyempurnakan pesawat Gatotkaca. Meski telah mampu terbang, kata Bimo, pesawat Gatotkaca masih memerlukan proses panjang untuk dapat diproduksi massal.
Bimo mengatakan, pesawat Gatotkaca harus melewati sejumlah tahap agar mampu terbang secara penuh dan dipasarkan.
“Saat itu baru kan tes perdana, kita bisa membuat dan menerbangkan pesawat tapi untuk dijual kita harus punya akreditasi/sertifikasi, butuh 1-3 tahun lagi prosesnya, termasuk pengembangan teknologinya,” jelas Bimo.
Bimo sangat menyayangkan pengandangan pesawat Gatotkaca. Padahal, Bimo meyakini, generasi muda saat ini memiliki kemampuan mumpuni untuk meneruskan proyek Habibie tersebut.
“Anak-anak muda sekarang punya kemampuan dan memiliki kualitas teknologi dan informasi yang jauh lebih canggih,” pungkasnya.[IZ]