IslamToday ID – Pandemi covid-19 turut menyebabkan naiknya angka kemiskinan, penganggguran dan turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Badan Wakaf Indonesia (BWI) menilai wakaf dapat menjadi solusi untuk mengatasi dampak ekonomi akibat pandemic covid-19.
“Wakaf salah satu solusi di tengah pandemi,” ujar anggota Badan Wakaf Indonesia (BWI) Hendri Tanjung saat menjadi narasumber pada diskusi Aksi Wakaf Fest 2020 dengan tema “Momentum Indonesia Bangkit” yang digelar Baitul Wakaf melalui aplikasi Zoom, Kamis (24/9/2020).
Menurutnya, wakaf dapat digunakan di idang pendidikan, kesehatan pangan dan lain-lain. Sehingga dapat mengatasi dampak covid-19 seperti persoalan kemiskinan pengangguran bahkan memulihken perekonomian, yang terpuruk
Hendri menuturkan, saat ini BWI telah mencanangkan Gerakan Wakaf Indonesia. Salah satu tujuannya ialah meminimalisir dampak dari wabah Covid-19. Gerakan ini telah diresmikan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Senin, 14 September 2020 lalu. Gerakan Wakaf Indonesia terdiri atas Wakaf Peduli Indonesia (Kalisa) dan Wakaf Membangun Negeri (Akbari).
“Kalisa dibuat dengan tujuan membantu korban Covid-19 baik dari sisi kesehatan, maupun dari sisi ekonomi,” kata dia.
lanjut Hendri, ada tiga, Kalisa memiliki tiga program, yakni Lanjutkan Hidup Mereka”, Ventilator untuk RS Daerah dan Peduli Ulama.
Program Lanjutkan Hidup Mereka adalah program wakaf uang yang hasil wakafnya ditujukan untuk membantu orangtua mahasiswa yang terdampak ekonominya akibat Covid-19.
Sedangkan program Ventilator RS Daerah, ialah program wakaf uang yang hasilnya akan dibelikan ventilator. Ventilator tersebut diberikan ke RS daerah di seluruh Indonesia.
Terakhir, program Peduli Ulama adalah program wakaf uang yang hasilnya akan diberikan kepada ulama/muballigh yang tidak punya penghasilan tetap/bulanan, khusunya bagi mereka yang ekonominya terdampak Covid-19.
Hendri mengungkapkan potensi wakaf uang di Indonesia besarnya mencapai Rp77 triliun per tahun. Sedangkan wakaf tidak bergerak berupa tanah, ada 4,359 miliar meter persegi.
Lanjutnya, tanah-tanah wakaf itu sebagian sudah dikelola secara produktif atau disebut wakaf produktif. Mislanya seperti Rumah Sakit Mata Achmad Wardi di Serang Banten.
Menurutnya, RS mata tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat. Masyarakat dhuafa mendapat pelayanan gratis. RS mata tersebut juga menyerap tenaga kerja.
Selain itu, tanah wakaf juga dikelola dalam bentuk wakaf produktif berupa Gedung Raudha. Gedung tersebut disewakan untuk perkantoran. Jakarta. Gedung yang terletak di Kuningan, Jakarta. Hasil sewa perkantoran ini digunakan untuk membiayai sekolah. (AS)