ISLAMTODAY ID — Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya mulai dari Panglima TNI hingga Kapolri untuk menindak tegas para pelanggar protokol kesehatan di lapangan selama masa pembatasan aktivitas sosial yang kini telah diatur dalam kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Saya memerintahkan Kapolri, Panglima TNI, dan Ketua Satgas untuk menindak tegas pelanggar pembatasan yang ditetapkan,” tulis Presiden Jokowi melalui akun Twitter resminya @jokowi, Senin (16/11).
Presiden berpendangan bahwa keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama di masa pandemi. Salah satu alat untuk menyelamatkan keselamatan itu ialah penegakan aturan dan mendisiplinkan masyarakat mengikuti protokol kesehatan.
Ia bahkan tak segan meminta jajarannya untuk melakukan pembubaran kerumunan jika ada pelanggaran protokol kesehatan.
“Keselamatan rakyat di tengah pandemi merupakan hukum tertinggi. Karena itu, penegakan disiplin protokol kesehatan harus tegas, termasuk pembubaran kerumunan,” tegas Jokowi.
Jokowi juga meminta agar para pemimpin untuk tetap melakukan pengawasan dan bukan hanya sekadar imbauan.
“Angka-angka yang bagus ini jangan sampai rusak gara-gara kita kehilangan fokus kendali karena tidak berani mengambil tindakan hukum yang tegas di lapangan,” imbuhnya, dilansir CNN Indonesia
Menurutnya, masyarakat butuh pemimpin yang dapat dipercaya yang turut menjalankan protokol kesehatan.
“Kepercayaan masyarakat terhadap upaya pemerintah amat diperlukan agar langkah-langkah pengendalian pandemi yang dijalankan pemerintah dapat benar-benar berjalan dengan efektif,” tegasnya.
Jokowi berharap agar setiap pengorbanan dari para tenaga medis tidak sia-sia. Ia meminta seluruh masyarakat untuk sama-sama menuruti aturan permainan pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
“Jangan sampai perjuangan dan pengorbanan para dokter, perawat, tenaga medis, paramedis dalam menangani dan merawat pasien Covid-19 menjadi sia-sia karena pemerintah tidak bertindak tegas untuk kegiatan yang bertentangan dengan protokol kesehatan dan peraturan-peraturan yang ada,” pungkasnya/
Intruksi ke Mendagri
Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri Dalam Negeri agar menegur kepala daerah yang tak tegas menerapkan protocol Kesehatan di wilayah atau daerahnya.
Bahkan, presiden terkesan menyindir kepala daerah justru ikut kegiatan kerumunan saat pandemi Covid-19 masih berlangsung. Menurut Presiden, sebagai kepala daerah seharusnya dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, bukan malah ikut berkerumun.
Hal ini disampaikan Jokowi saat rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/11).
“Saya juga minta Kepada Menteri Dalam Negeri untuk mengingatkan, kalau perlu menegur, kepala daerah baik gubernur, bupati, maupun wali kota untuk bisa memberikan contoh-contoh yang baik kepada masyarakat, jangan malah ikut berkerumun,” kata Jokowi dalam keterangan persnya, Senin (16/11).
Menurut Jokowi, pemerintah punya peran penting untuk bertindak tegas. Ia pun meminta Kapolri, Panglima TNI hingga Ketua Satgas untuk turut menindak bagi mereka yang melanggar pembatasan sosial.
Penegasan perlu dilakukan, sebab kata Jokowi, tidak ada satupun orang yang bisa terbebas dan kebal dari virus Covid-19. Virus ini juga mudah menyebar di kerumunan.
“Jadi jangan hanya sekadar imbauan, tapi harus diikuti dengan pengawasan dan penegakan aturan secara konkret di lapangan,” tukasnya.[IZ]