(IslamToday ID) – Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyatakan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman telah memberikan perintah yang tidak tepat alias offside terkait penurunan baliho bergambar pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS).
Menurutnya, langkah Dudung tersebut telah melanggar aturan dan di luar kewenangan TNI.
“Saya katakan bahwa Pangdam Jaya ini sudah offside, tidak bisa Pangdam memerintahkan untuk pencopotan baliho. Jelas itu melanggar aturan, itu terlalu jauh rentang kendalinya,” kata Fadli dalam video yang diunggah di akun Youtube miliknya, Fadli Zon Official pada hari Ahad (22/11/2020).
Ia menyatakan penurunan baliho Habib Rizieq merupakan peristiwa yang terlihat kecil tetapi sangat terkait dengan prinsip penegakan aturan, khususnya sebagaimana tertuang dalam UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Menurutnya, UU TNI telah menjelaskan secara detail seputar kedudukan TNI, termasuk soal operasi militer selain perang (OMSP) yang dapat dilakukan oleh TNI.
Fadli menegaskan penurunan baliho tidak termasuk dalam kategori OSMP yang bisa dilakukan TNI dan merupakan tugas dari Satpol PP.
“OSMP kalau kita lihat itu adalah bagaimana pelibatan TNI dalam mengatasi separatisme, terorisme, termasuk sampai perbatasan bencana alam dan kegiatan lain. Itu pun harus ada sebuah keputusan dari politik negara,” kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Fadli juga menyampaikan bahwa baliho yang menampilkan gambar Habib Rizieq seharusnya tidak diturunkan oleh TNI. Menurutnya, baliho itu hanya bentuk ekspresi spontanitas sejumlah masyarakat yang ingin menyambut kepulangan Habib Rizieq.
“Baliho ini adalah sebuah baliho yang merupakan ekspresi spontanitas warga Jakarta, Bogor, dan berbagai tempat lain di Indonesia. Mereka sambut kedatangan Habib Rizieq yang sudah 3,5 tahun di Arab Saudi dan ada imbauan tentang bagaimana bahaya dan penanganan Covid-19,” ujarnya.
Sebelumnya, puluhan prajurit TNI sudah menurunkan baliho yang menampilkan gambar Habib Rizieq sejak pekan lalu.
Pangdam Jaya telah mengakui pencopotan baliho Habib Rizieq oleh sekelompok orang berbaju loreng dilakukan atas perintahnya. Ia juga menyatakan bakal menangkap para pihak yang kembali memasang baliho bergambar Habib Rizieq. [wip]