(IslamToday ID) – Front Pembela Islam (FPI) itu bukan organisasi teroris, dan Habib Rizieq Shihab (HRS) juga bukan gembong teroris. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh politisi Partai Gerindra, Fadli Zon.
“Habib Rizieq adalah ulama terkemuka, terhormat dan selalu mendukung Pancasila dan NKRI,” kata Fadli seperti dikutip dari Tribunnews, Jumat (11/12/2020).
Fadli menyebut FPI adalah organisasi kemanusiaan dan dakwah yang seharusnya dijadikan mitra oleh pemerintah. Bukannya justru dikejar-kejar dan anggotanya diperlakukan seperti teroris.
Menurutnya pemerintah berlaku diskriminatif terhadap FPI padahal FPI mendukung Pancasila dan NKRI dan bukanlah organisasi teroris.
“Pemerintah telah berlaku diskriminatif terhadap ormas FPI yang dianggap masyarakat justru banyak membantu mereka di garda depan dalam penanggulangan bencana kemanusiaan, bencana alam dan dakwah,” ungkapnya.
Politisi yang terkenal kritis ini juga mengomentari tentang bentrok polisi dengan FPI di Karawang yang menyebabkan enam orang tewas.
“Saya meyakini bahwa para pendukung Habib Rizieq Shihab tidak dibekali senjata.”
“Sehingga, aksi penembakan terhadap 6 orang warga sipil anggota FPI hingga tewas dengan alasan mereka membahayakan nyawa aparat sama sekali sukar diterima,” lanjutnya.
Dirinya menilai polisi telah melakukan tindakan abuse of power.
“Kapolda Metro Jaya harus dimintai pertanggungjawabannya. Kasus yang terjadi di Karawang kemarin harus menjadi concern semua orang. Ini bukan lagi soal FPI dan Habib Rizieq, tapi sudah menjadi pelanggaran serius terhadap warga sipil dan kemanusiaan,” ujar Fadli.
Menurutnya, jika persoalan ini tak direspons secara tepat dan proporsional, pemerintah dapat dianggap sedang menjalankan kebijakan Islamofobia dan memupuk otorianisme baru.
Fadli juga menyebut penembakan yang menewaskan enam warga sipil anggota FPI menjadi penanda buruknya penegakan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. “Semakin jauh kita dari demokrasi dan kini pelanggaran HAM dianggap angin lalu,“ terangnya.
Sehingga Fadli beranggarapan perlunya Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim gabungan pencari fakta (TGPF) terkait kasus bentrok aparat kepolisian dengan simpatisan FPI, Senin (7/12/2020) lalu. [wip]