(IslamToday ID) – Ahli dari Universitas Griffith, Dicky Budiman menyatakan setidaknya ada penambahan kasus positif harian Covid-19 sebanyak 20.000 kasus dalam sehari di Indonesia. Namun, angka ini belum ditemukan karena minimnya upaya testing-tracing pada suspek Covid-19.
“Kasus harian kita itu sudah menyentuh paling minimal sudah 20.000 kasus per hari. Artinya kapasitas testing kita jauh dari mendeteksi kasus harian yang sedemikian seriusnya,” kata Dicky dalam sebuah diskusi virtual seperti dikutip dari CNN Indonesia, Ahad (20/12/2020).
Perlu diketahui, selama 10 bulan pandemi Covid-19 di Indonesia, belum pernah sekalipun testing pada suspek memenuhi standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sesuai pedoman WHO, jumlah testing setiap pekannya mestinya 1/1.000 penduduk. Dengan asumsi penduduk Indonesia sebesar 267 juta jiwa, maka idealnya testing Covid-19 di Indonesia sebesar 267.000 orang dalam satu pekan.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 per 13 Desember, jumlah orang yang diperiksa pekanan pada 8-14 Desember baru sebanyak 221.135 orang atau 81,90 persen dari target WHO.
Sedangka jumlah testing terbanyak di Indonesia sebesar 260.152 orang atau 96,3 persen dari target WHO, pada 1-8 Desember.
Berkaca pada data testing pekanan di Indonesia, Dicky mengatakan perlu sinergitas pemerintah dalam tahapan pengendalian pandemi. Pemerintah tidak hanya berpaku pada vaksin sebagai langkah pengendalian pandemi.
“Artinya kita enggak bisa menganggap bahwa ada satu strategi vaksinasi bisa selesai, tidak seperti itu. Dan disebut dengan tidak ada jalan tunggal, tidak bisa hanya testing saja, hanya tracing, atau hanya vaksin,” ujar Dicky.
“Ini semua memerlukan sinergitas dan terutama ada yang namanya tahapan-tahapan dalam pengendalian pandemi. Yang tidak bisa tidak itu adalah harus kita lakukan secara berurutan, misalnya testing harus dilakukan sebelum ada tracing, tidak akan ada tracing yang baik kalau tidak ada testing yang baik,” imbuhnya.
Kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 657.948 kasus pada hari Sabtu (19/12/2020). Dari jumlah tersebut sebanyak 536.260 dinyatakan sembuh dan 19.659 meninggal dunia. [wip]