(IslamToday ID) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan kehilangan daya beli masyarakat akibat pendapatan yang hilang, baik secara langsung dan tak langsung karena pandemi Covid-19 diperkirakan mendekati Rp 1.000 triliun.
“Inilah yang jelas mengapa konsumsi rumah tangga menurun,” kata Suharo dalam jumpa pers akhir tahun secara virtual seperti dikutip dari Akurat, Senin (28/12/2020).
Ia merinci kehilangan daya beli masyarakat akibat pendapatan yang hilang secara langsung mencapai Rp 374,4 triliun. Penyebabnya, lanjutnya, karena penurunan jam kerja di sektor industri dan pariwisata dengan utilisasi hanya 50 persen.
Sisanya, dari total hampir Rp 1.000 triliun itu adalah pendapatan masyarakat yang hilang secara tidak langsung yang berasal dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) karena mereka kehilangan pasar.
“Kehilangan 50 persen jam kerja, maka penghasilan berkurang 50 persen. Akibatnya yang biasanya beli di UMKM makanan, itu karena pandemi, dan kedua karena tidak ada uang ekstra, maka mereka (UMKM) kehilangan pasar,” kata Suharso.
Lebih lanjut ia menjelaskan, tingkat utilisasi industri selama pandemi turun menjadi 55,3 persen dari sebelum pandemi mencapai 76,3 persen. Sementara itu, dampak pandemi menyebabkan total 29,12 pekerja terdampak.
Rinciannya, katanya, pengangguran mencapai 2,56 juta orang, bukan angkatan kerja karena Covid-19 mencapai 760.000, dan sementara tidak bekerja karena Covid-19 mencapai 1,77 juta. Sedangkan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja mencapai 24,03 juta orang. [wip]