(IslamToday ID) – Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Ustaz Jeje Zaenudin meyakini pembubaran ormas Front Pembela Islam (FPI) tidak ada kaitannya langsung dengan gerakan amar makruf nahi munkar. Ia pun menolak anggapan bahwa pelarangan aktivitas FPI sama dengan pelarangan dakwah nahi munkar.
“Gerakan nahi munkar ya wajib terus berlangsung, karena itu perintah agama dan kewajiban setiap muslim sesuai kemampuannya, bukan hanya tugas FPI,” kata Ustaz Jeje dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/1/2020).
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Seni, Budaya, dan Peradaban ini menuturkan, semua ormas, yayasan dakwah, individu, bahkan anggota FPI pun masih terus bisa dengan leluasa ber-amar makruf nahi munkar dengan bebas. Menurutnya, yang dibekukan itu adalah ormas dan kelembagaannya, adapun misi dan kegiatannya tanpa memakai atribut yang dilarang bisa terus berjalan.
“Hanya tentu dengan tetap mentaati koridor hukum yang berlaku dan adab etika amar makruf nahi munkar menurut tuntunan Alquran dan Assunah. Tidak boleh ada yang namanya fitnah, berita bohong, provokasi, dan sebagainya,” ujar Ustaz Jeje.
“Artinya, ada atau tidak ada FPI bahkan ada atau tidak ada ormas apapun, kewajiban dakwah amar makruf nahi munkar yang sesuai dengan tuntunan ajaran Islam tetap wajib dijalankan sesuai dengan situasi, kondisi, serta kapasitas dan kapasitas tiap pribadi muslim,” tambahnya. [wip]