(IslamToday ID) – Vaksinasi corona (Covid-19) perdana akan dimulai pada hari Rabu (13/1/2020) mendatang dengan Presiden Jokowi sebagai orang pertama yang akan disuntik vaksin. Selain Jokowi, vaksin akan disuntikkan ke para menteri Kabinet Indonesia Maju.
“Penyuntikan pertama akan dilakukan pada hari Rabu depan (13/1/2020) di Jakarta oleh Bapak Presiden,” kata Budi dalam Rakor Kesiapan Vaksinasi Covid-19 dan Kesiapan Penegakan Protokol Kesehatan Tahun 2021 di kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (5/1/2021) seperti dikutip dari keterangan pers Kemendagri.
Ia menjelaskan vaksinasi juga dilakukan di 34 provinsi pada hari yang sama. Ia meminta kepala daerah mengikuti proses vaksinasi agar masyarakat percaya dengan vaksin Covid-19.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu mengatakan vaksin akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Ia meminta kepala daerah untuk melibatkan para tokoh tenaga kesehatan di daerah.
“Kalau ada tokoh kesehatan atau figur dokter yang berpengaruh misalnya, untuk diikutsertakan,” ujar Budi.
Ia juga mengingatkan agar kepala daerah mengatur jadwal vaksinasi untuk tenaga kesehatan. Sebab para tenaga kesehatan kemungkinan butuh istirahat usai vaksinasi karena ada efek samping.
“Arahan dari Bapak Presiden, karena kemungkinan akan ada sedikit dampak, misalnya pegel sedikit, demam sedikit. Jadi dalam satu puskesmas misalnya ada empat perawat, jangan sampai di hari yang sama kita vaksin semua. Kita antisipasi betul efek itu, maka vaksin dulu untuk dua orang,” jelasnya seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Sementara, Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memastikan belum mengeluarkan jadwal vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin Sinovac.
Ia mengatakan, pihaknya baru akan mengeluarkan jadwal vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin Sinovac jika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin darurat penggunaan atau emergency use authorization (EUA). Namun hingga kini, EUA tersebut belum diberikan oleh BPOM.
“Jadwalnya akan dikeluarkan Kemenkes karena ini vaksinasi nasional, kita nunggu BPOM keluarkan izin pakai darurat,” kata Nadia.
Sebelumnya, Budi menargetkan akan melakukan vaksinasi terhadap 67-70 persen penduduk atau sekitar 181 juta orang untuk memunculkan herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus corona.
Sementara, pemerintah mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 asal perusahaan China, Sinovac ke 34 provinsi sejak 4 Januari 2021 meski belum ada izin darurat. [wip]