(IslamToday ID) – Bebasnya narapidana terorisme, Ustaz Abu Bakar Baasyir pada hari Jumat (6/1/2020) besok, disambut suka cita oleh keluarganya.
Putra dari pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki itu, Abdul Rochim Baasyir menyampaikan rasa syukurnya atas kebebasan ayahandanya.
Namun, ia menyayangkan kebebasan yang didapat Ustaz Abu karena sudah habis masa hukumannya, bukan karena kebijakan yang diberikan pemerintah.
“Makanya ini Alhamdulillah sudah berakhir masa tahanannya. Ini bukan karena pemerintah punya sisi kemanusian loh ya. Kalau kemanusian dari dulu sudah kita minta, tapi tidak dikasih-kasih,” kata Abdul Rochim seperti dikutip dari RMOL, Selasa (5/1/2021).
Lebih lanjut, ia menjelaskan sejumlah upaya pernah diajukan pihak keluarga untuk supaya Ustaz Abu bisa bebas atau menjadi tahanan rumah. Keluarga mengajukan hal tersebut karena pemuka agama asal Solo itu memiliki beberapa penyakit yang cukup serius.
“Keluarga sejak tahun 2017 sudah berusaha meminta ke pemerintah untuk melihat sisi kemanusian, bahwa beliau ini sudah tua. Ketika itu sudah umur 79 atau 80, itu kami sudah mengajukan. Jadi supaya bisa diurus oleh keluarga sendiri, oleh istrinya, oleh anak-anaknya,” ungkap Abdul Rochim.
“Karena kalau di sana kan siapa yang ngurus? Paling petugas klinik dari LP. Petugas klinik dari LP ya seadanya, alat-alatnya terbatas. Artinya beliau tidak mendapatkan hak perawatan sebagaimana seharusnya,” sambungnya.
Oleh karena itu, setelah bebas dari LP Gunung Sindur Bogor, Ustaz Abu akan mengahabiskan waktu bersama dengan keluarga dan tidak ada aktivitas di luar rumah.
“Pastinya lebih banyak istirahat. Karena kan beliau sudah tua, sudah sepuh, akan lebih banyak di rumah saja menghabiskan waktu dengan keluarga,” pungkas Abdul Rochim.
Ia mengaku tidak ada acara khusus untuk menyambut kepulangan Ustaz Abu, sebab masih masa pandemi untuk menghindari kerumunan. [wip]