(IslamToday ID) – Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Zulfa Mustofa mengatakan Permadi Arya alias Abu Janda tak jelas sebagai warga Nahdliyin. Zulfa pun menyebut Abu Janda lebih banyak merugikan NU.
Hal tersebut disampaikan Zulfa menyusul pernyataan Abu Janda yang menyebut Islam sebagai agama arogan.
“Lagi pula Abu Janda tidak jelas ke-NU-annya dan lebih banyak merugikan NU,” kata Zulfa seperti dikutip dari CNN Indonesia.com, Sabtu (30/1/2021).
Ia menyatakan Abu Janda tak berhak mengaku sebagai representasi dari NU usai melontarkan Islam sebagai agama arogan. Ia menepis pernyataan kontroversial yang dilontarkan Abu Janda sebagai cerminan pemikiran dan akhlak dari NU. “Dan yang bersangkutan tak pantas menisbatkan dirinya pada NU,” ujarnya.
Sebelumnya, Abu Janda berkicau soal “Islam agama arogan” saat bicara tentang agama impor yang menginjak-injak kearifan lokal.
“Islam memang agama pendatang dari Arab, Agama Asli Indonesia itu Sunda Wiwiwtan, Kaharingan dll. Dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. Kalau tidak mau disebut arogan, jangan injak2 kearifan lokal @awemany,” kicaunya lewat akun @permadiaktivis1, Senin (25/1/2021).
Pernyataan itu menuai banyak kritik dari berbagai tokoh agama Islam. Salah satunya dari Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Serikat (AS), Akhmad Sahal. Ia mengkritik keras Abu Janda karena menyebut Islam sebagai agama arogan.
Sahal menilai pemahaman Abu Janda salah kaprah. Ia menegaskan agama Islam tak arogan terhadap budaya lokal seperti yang disampaikan oleh Abu Janda.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma’arif pun meminta Abu Janda berhenti memprovokasi umat Islam dengan menyebut Islam sebagai agama yang arogan. Slamet menilai pernyataan Abu Janda adalah ujaran kebencian yang berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Sementara itu, Bareskrim Polri tengah mempelajari laporan yang ditujukan terhadap Abu Janda terkait ujaran rasisme terhadap eks komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. Abu Janda diketahui dilaporkan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
“Kita pelajari dulu, saat ini penyidik masih mempelajari LP yang kemarin dibuat oleh pelapor,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono, Jumat (29/1/2021).
Ia belum mau berkomentar lebih lanjut ihwal laporan terhadap Abu Janda. Rusdi baru mau bicara jika sudah ada perkembangan terkait laporan tersebut. “Nanti perkembangannya pasti akan disampaikan,” ucap Rusdi. [wip]