(IslamToday ID) – Manajer Komunikasi PT PLN Maluku dan Maluku Utara, Ramli Malawat mengatakan PLN cabang Wonreli, Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya memangkas jam operasional listrik dari 24 jam menjadi 18 jam gara-gara keterbatasan bahan bakar minyak (BBM).
“Iya benar, pola operasi sistem kelistrikan yang 24 jam dipangkas menjadi 18 jam karena terjadi defisit bahan bakar minyak (BBM) di sana,” ujar Ramli di Ambon seperti dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (19/2/2021).
Meski begitu, ia mengklaim Kapal Motor (KM) pembawa BBM sudah tiba di Maluku Barat Daya sejak awal Februari. Namun, kapal itu belum bisa membawa BBM ke kepulauan Kisar karena cuaca buruk masih melanda perairan Kepulauan Maluku Barat Daya.
“Kapal sudah tiba di pelabuhan sejak Februari 2021 namun informasi yang diterima kapal belum bisa bersandar di sana akibat gelombang tinggi di perairan Maluku Barat Daya,” katanya.
Saat ini, kata Ramli, pihaknya tengah membangun koordinasi dengan pemilik kapal untuk membawa BBM ke kepulauan Kisar.
Ramli mengaku tengah menerima informasi dari PLN Wonreli bahwa terjadi kebocoran tangki minyak mesin listrik, namun petugas di sana sudah memperbaiki kebocoran setelah aksi demo warga.
“Kebocoran tangki minyak tidak terlalu besar, cuma beberapa titik saja, namun sudah diperbaiki,” ucapnya.
“Tangki minyak yang bocor itu tangki utama, mereka sudah memperbaiki karena kapal akan suplai BBM ke situ, dari tangki itu baru dikirim ke tangki yang satunya,” ungkapnya.
PLN pun meminta maaf kepada warga perbatasan di kepulauan Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya, terkait pemangkasan jam operasional listrik dari 24 jam menjadi 18 jam itu.
Sebelumnya, sejumlah warga perbatasan di Maluku menggelar unjuk rasa memprotes PT PLN cabang Wonreli, Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya yang memangkas jam operasional listrik dari 24 jam menjadi 18 jam pada hari Kamis (18/2/2021).
Warga menggelar long march menuju kantor PLN Wonrelu untuk melakukan aksi unjuk rasa. Warga protes aliran listrik hanya 18 jam saja dengan alasan terjadi kebocoran tangki minyak mesin listrik.
“Kami kesal karena hanya dialiri listrik 18 jam yang biasanya menyala 24 jam,” kata Carles, salah satu warga. [wip]