(IslamToday ID) – Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada hari Sabtu (20/2/2021) dini hari telah membuat sejumlah wilayah di Jabodetabek kebanjiran.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat curah hujan mencapai 226 mm/hari di hari tersebut. Akibatnya, sebanyak 113 RW di wilayah DKI tergenang.
Namun demikian, catatan ini masih lebih baik dibandingkan dengan Januari tahun 2020 lalu. Di mana curah hujan memecahkan rekor di angka 377 mm/hari telah membuat sebanyak 390 RW tergenang.
Sementara, jika ditarik ke Februari tahun 2015 lalu, tepatnya saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih menjabat gubernur, curah hujan 277 mm/hari telah menggenangi sebanyak 702 RW.
Di tahun 2015, area tergenang mencapai 281 km persegi. Sedang di tahun 2020 seluas 156 km persegi dan tahun 2021 cuma 4 km persegi.
Dari sisi lokasi pengungsian, di tahun 2015 ada sebanyak 409 titik, tahun 2020 ada 269 titik dan tahun 2021 ada 44 titik.
Dengan melihat data-data dari BPBD DKI Jakarta itu, pengamat sosial politik yang juga dosen di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menyatakan penanganan banjir Jakarta lebih baik di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan dibanding saat Ahok menjabat.
“Jika dibandingkan kepemimpinan Ahok dengan Anies Baswedan dalam penanganan banjir, jelas Ahok kalah jauh. Anies jauh lebih mampu atasi banjir,” ujarnya seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Ahad (21/2/2021).
“Data di atas (BPBD DKI) menunjukkan bahwa dengan volume curah hujan yang hampir sama bahkan lebih tinggi saat Anies Baswedan menjabat, tetapi jumlah RW yang tergenang banjir saat Anies Baswedan jadi gubernur jumlahnya turun drastis atau berkurang hingga 75 persen,” jelas Ubedilah.
Dengan demikian, ia menilai penanggulangan banjir era Anies Baswedan jauh lebih baik. “Dalam urusan penanggulangan banjir ini tampaknya cara Anies Baswedan jauh lebih sistemik dan terarah,” pungkasnya. [wip]