(IslamToday ID) – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini mengajak seluruh kader dan mubalighat ‘Aisyiyah untuk dapat mewarnai dakwah di dunia digital dengan gerakan bil hikmah dan konten-konten yang lembut serta tidak mengajarkan kepada kekerasan.
“Bicara yang lembut itu bukan berarti tidak tegas, dengan hal-hal yang prinsip tentu kita harus tegas. Tapi itu bisa diartikulasikan dengan cara yang baik yang tetap mengena, sehingga orang tersentuh,” kata Noordjannah.
Hal tersebut disampaikan saat memberikan pidato kunci dalam kegiatan diskusi online “Strategi Dakwah Melalui Media Digital” yang digelar oleh Lembaga Kebudayaan (LK) PP ‘Aisyiyah, Ahad (28/3/2021).
Dalam kesempatan tersebut Noordjannah menyampaikan lima strategi dakwah virtual yang harus diperhatikan oleh para mubalighat ‘Aisyiyah.
Pertama, konten yang disampaikan harus tepat sasaran. “Jangan sampai dakwah kita di dunia digital terpinggirkan karena kontennya kurang bagus dan tidak mengena,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.
Kedua, menggunakan media digital dengan cara yang berkeadaban. Ketiga, memiliki segmen yang jelas. Keempat, memiliki karakter dengan Manhaj Tarjih Muhammadiyah dalam berdakwah dengan muatan burhani, bayani, irfani.
Kelima, menjadikan dakwah yang bisa menggerakkan yang membuat orang yang mendengarkan dakwah virtualnya ‘Aisyiyah itu tergerak, serta membuat orang gembira.
‘Aisyiyah, menurut Noordjannah, haruslah berdakwah dengan luwes, luas, dan inklusif. Ia menyoroti dakwah virtual saat ini yang sangat marak dengan konten-konten yang mengajak kepada kekerasan.
Menurutnya, berdakwah dengan cara keras jangan diikuti. “Karakter Muhammadiyah itu moderat tengahan atau wasathiyah. Maka menggunakan Manhaj Tarjih Islam Wasathiyah yang berkemajuan itu tidak memberikan sesuatu nahi munkar dengan cara yang keras dan kasar, tetapi bagaimana nahi munkar itu mengena dengan cara yang halus, yang tetap orang memahami melalui hati dan pikiran, berdakwah dengan cara ahlak karimah,” pungkasnya. [wip]
