(Islamtoday ID) – Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menilai serangan teror di Mabes Polri menjadi tamparan keras bagi kepolisian karena terjadi di jantung markas komandonya.
“Serangan teror di Mabes Polri merupakan tamparan keras bagi aparatur keamanan, khususnya kepolisian, karena di jantung komando keamanan nasional,” kata mu’ti dalam pernyataan resminya di sebuah video, Kamis (1/4/2021).
Ia mengatakan pesan utama dari aksi teror di Mabes Polri adalah ancaman terorisme itu bukan masalah sederhana di Indonesia, melainkan perkara yang sangat serius saat ini.
“Kita tidak bisa lihat dari sisi skalanya, tapi dari sisi yang dilakukan memberikan pesan yang kuat bahwa ancaman terorisme ancaman serius,” kata Mu’ti.
Melihat rentetan aksi teror belakangan ini, ia meminta semua pihak tidak memandang secara biasa-biasa saja. Menurutnya, harus ada perhatian yang sungguh-sungguh dan harus ada pengamanan ekstra ketat bagi aparat dan markas kepolisian.
“Selain polisi sebagai aparat keamanan di depan dalam penanggulangan terorisme, mereka enggak hanya melindungi, tapi juga harus melindungi dirinya sendiri,” kata Mu’ti.
“Sekarang enggak ada lagi alasan saling menyalahkan dan sekarang bekerja sama bagaimana ancaman terorisme bisa diatasi,” tambahnya.
Dari rekaman CCTV terkait serangan di Mabes Polri, terlihat perempuan yang mengenakan busana serba tertutup menodongkan senjata ke arah polisi yang berjaga.
Saat pelaku telah dilumpuhkan hingga tewas, tampak sebuah map kuning tergeletak tak jauh dari jasadnya. Selain itu ada pula diduga senjata api laras pendek yang ia pegang.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan pelaku teror di Mabes Polri berinisial ZA. Pelaku beraksi seorang diri atau lone wolf. Kapolri meyakini aksi ZA didorong oleh paham radikalisme teroris yang kemungkinan terhubung dengan jaringan ISIS. [wip]