(IslamToday ID) – Sekjen MUI Amirsyah Tambunan menegaskan aksi terorisme tidak ada hubungannnya dengan ajaran agama manapun. Sehingga jika menuduh kelompok agama tertentu, maka akan semakin rumit untuk menyelesaikan masalah terorisme.
Hal itu diungkapkan Amirsyah menanggapi penggeledahan ruangan Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim di Dusun Gandu, Sendangtirto, Berbah, Sleman oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Menurutnya, menghubungkan terorisme dengan agama justru akan menjadikan masalah menjadi kompleks. Ia kemudian mencontohkan penembakan massal yang terjadi di El Paso, Texas, pada Agustus tahun lalu yang diselidiki sebagai kasus serangan teroris domestik oleh para pejabat federal Amerika Serikat (AS).
“Serangan yang menewaskan 22 orang itu telah memperbarui perdebatan tentang bagaimana melawan teroris domestik di Amerika,” ucapnya seperti dikutip dari RMOL, Ahad (4/4/2021).
Ia pun meminta kepada semua pihak untuk tidak menyederhanakan masalah terorisme di Indonesia hanya melalui atributnya saja. Jangan sampai mengaitkan cara berpakaian tertentu dengan kelompok terorisme.
“Jangan menyederhanakan masalah penanganan terorisme di Indonesia hanya dengan menuduh pakai cadar, celana cingkrang, jenggot, ini justru memperkeruh masalah,” tutur Amirsyah.
“Lagi-lagi ini tuduhan yang tak berdasar. Oleh sebab itu semua pihak di masyarakat jangan terkecoh melihat masalah terorisme di permukaan saja,” tambahnya. [wip]