(IslamToday ID) – Kinerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dipertanyakan menyusul dua kasus teror yang terjadi dalam sepekan terakhir.
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Soleman Ponto mengatakan lembaga yang dipimpin oleh Komjen Pol Boy Rafli Amar itu seharusnya menjadi pihak yang paling bertanggung jawab.
“Mari kita tanya BNPT, apa yang telah mereka perbuat sehingga teroris ini masih gentayangan. Jadi bukan intelijen yang kebobolan,” kata Ponto dalam sebuah diskusi daring, Ahad (4/4/2021).
Dalam dua kasus teror terakhir, pihak intelijen dinilai tidak bisa disalahkan karena tugasnya hanya menyampaikan informasi. Tinggal bagaimana tindak lanjut dari BNPT agar aksi teror tidak terjadi. “Lain masalahnya kalau tidak ada BNPT, baru boleh tanya siapa intelijen yang bertanggung jawab,” ujar Ponto seperti dikutip dari Republika.
Ia menceritakan, pihak intelijen sudah memberikan informasi sebelum terjadinya aksi teror di Thamrin pada 14 Januari 2016. Namun, BNPT gagal menangkap pelaku dan aksi teror pun terjadi di kawasan Sarinah.
“Waktu bom Sarinah saya sudah ingatkan, lihat dulu BNPT ini kerjanya apa, itu kegagalan BNPT, dan sekarang terulang lagi,” ujar Ponto.
Sebelumnya, pemerintah meminta aparat keamanan untuk meningkatkan pengamanan di rumah-rumah ibadah pascakejadian ledakan bom di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kepada para tokoh agama, pemerintah meminta mereka untuk menenangkan masyarakat.
“Pemerintah juga sudah meminta kepada aparat keamanan, yakni Polri dan TNI untuk meningkatkan pengamanan di rumah-rumah ibadah, di pusat-pusat keramaian dan di berbagai wilayah publik lainnya di seluruh Indonesia,” kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. [wip]