(IslamToday ID) – Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto mengatakan para pengusaha transportasi meminta kepada pemerintah untuk diberikan stimulus sehingga tetap bisa bertahan di tengah badai pandemi Covid-19.
Ia menyebut salah satu contohnya adalah stimulus biaya parkir bagi maskapai penerbangan. Apalagi pada tahun ini dan tahun kemarin juga pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan bepergian dan mudik.
Selain itu, banyak juga pesawat yang tak bisa terbang dan terparkir di bandara. Mengingat adanya kebijakan pembatasan-pembatasan yang berkaitan dengan penanganan penyebaran Covid-19.
“Operator penerbangan juga masih membutuhkan stimulus biaya parkir pesawat yang tidak terbang sejak terjadi pandemi Covid-19 pada April 2020 sampai dengan 2021 karena kebijakan larangan terbang,” ujarnya, Jumat (16/4/2021).
Selain itu, pemerintah diminta untuk dapat memfasilitasi keringanan utang maskapai. Dari mulai biaya jasa bandara, pembelian avtur, jasa navigasi, dan jasa sewa pesawat yang sebagian besar dengan lessor asing.
“Mengingat kejadian pandemi Covid-19 merupakan kejadian luar biasa dan berlangsung global,” ucapnya seperti dikutip dari Sindo News.
Carmelita menambahkan, pihaknya juga menilai perlu ada pengaturan supply dan demand sesuai dengan pertumbuhan jumlah penumpang. Di mana ini harus sejalan dengan tingkat pemulihan kesehatan dan pertumbuhan ekonomi.
Maka dari itu, pemberian izin rute dan slot penerbangan agar memperhatikan UU Anti Persaingan Usaha. Sehingga praktik monopoli atau oligopoly di industri transportasi udara bisa dihindari. “Selain itu, kami juga menilai diperlukannya pengaturan Tarif Batas Bawah (TBB),” kata Carmelita.
Selain itu, lanjut Carmelita, para perusahaan transportasi juga membutuhkan stimulus. Oleh karena itu dirinya mempertanyakan target PNBP yang mengalami kenaikan. Sebab, kenaikan PNBP ini dikhawatirkan tidak hanya membebani pelaku usaha transportasi, tapi juga masyarakat sebagai end user.
“PNBP yang kami minta untuk turun dalam masa pandemi ini sebagai salah satu stimulus yang kami harapkan, tapi malah dikejar kenaikannya,” jelasnya. [wip]