(IslamToday ID) – Ustaz Haikal Hassan Baras secara tegas menyebut sosok Joseph Paul Zhang yang menghina Islam adalah perusak kedamaian dan persatuan.
Haikal pun mengajak seluruh umat beragama untuk bersatu meramaikan tagar #TangkapJosephPaulZang di akun media sosial.
“Saatnya semua umat beragama, Islam, Katolik, Protestan, Budha, Hindu, Konghucu ramaikan tagar: #TangkapJozephPaulZang. Perusak kedamaian dan persatuan!” kata Haikal di akun Twitternya, Senin (19/4/2021).
Bahkan, secara tegas ia menyebut dalam kitab agama manapun tidak ada yang mengizinkan untuk menista agama, kepercayaan, atau keyakinan orang lain. “Tak satupun ayat2 injil yg mengizinkan menista agama, kepercayaan, keyakinan orang lain!! Baca lagi Amsal!” tulisnya.
Sebelumnya, Haikal telah mendatangi salah satu rumah yang diduga kediaman Joseph Paul Zhang. Namun sayang Joseph tidak ada di rumahnnya. “Sudah sampai ke rumah Joseph Paul Zhang. Sayang manusia ini sudah kabur melalui Hong Kong sejak 2018,” kata Haikal, Sabtu (17/4/2021).
Ia menyatakan Joseph Paul Zhang merupakan pribadi merusak. “Jenis manusia seperti ini merusak. Padahal tidak satupun ayat dalam Injil yang menyuruh menghina. Tapi dari mulutnya terus menghina Islam,” katanya.
Meski demikian, Haikal mengimbau agar seluruh pihak tidak terpancing dengan ucapan dari Joseph. “Jangan terpancing. Abaikan. Kita tunggu sampai dia balik,” ungkapnya.
Sementara itu, hingga saat ini Bareskrim Polri masih mendalami video pria mengaku nabi ke-26 bernama Joseph Paul Zhang. Bahkan, pihaknya juga memastikan Joseph Paul Zhang sudah tidak tinggal di Indonesia sejak 2018.
Namun demikian, pihak kepolisian tetap akan memburunya. “Sedang didalami, lengkapi dokumen penyidikannya,” kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto, Ahad (18/4/2021).
Adapun berdasarkan data perlintasan Imigrasi, Joseph Paul Zhang telah meninggalkan Indonesia sejak Januari 2018. Penyidik Bareskrim sejak awal telah menduga Joseph Paul Zhang tidak berada di Indonesia.
Namun, lanjut Agus, hal itu tidak menghalangi pihaknya untuk melakukan penyelidikan terkait dengan dugaan penistaan agama tersebut. “Kami berkoordinasi dengan Imigrasi dengan baik. Data yang bersangkutan (Joseph Paul Zhang) meninggalkan Indonesia sejak Januari 2018 dan tercatat belum kembali,” katanya. [wip]