ISLAMTODAY ID — Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Ulama besar asal Kudus Jawa Tengah, KH Sya’roni Ahmadi, dilaporkan wafat (Selasa 27/4) pagi ini pada usia 89 tahun. Dalam keterangan lain, disebut berusia 92 tahun, dilansir dari NU Online.
KH Sya’roni Ahmadi merupakan Ulama kharismatik yang juga mengemban amanat sebagai Mustasyar PBNU. Beliau menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 09.00 WIB di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus.
Hal ini diketahui dari surat keterangan meninggal dunia yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit. Kabar duka ini dibenarkan oleh cucu mantu beliau, Jauharotul Insiyyah, saat dihubungi NU Online via WhatsApp.
Dari informasi pihak rumah sakit, Kiai Sya’roni menjalani perawatan sejak Ahad (26/4) kemarin.
Ucapan bela sungkawa dan doa mengalir dari masyarakat, terlihat dari unggahan status di media sosial warganet.
Sosok Ahli Quran, Mutasyar PBNU
Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini menyampaikan duka mendalam dan berbela sungkawa atas berpulangnya kedua tokoh kharismatik itu.
Sebab, Keluarga Besar NU dan bangsa Indonesia merasa sangat kehilangan atas berpulangnya dua tokoh yang memiliki peran besar bagi kemajuan NU tersebut.
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Keluarga Besar Nahdlatul Ulama menyampaikan duka yang mendalam dan berbela sungkawa atas berpulangnya KH Agus Sunyoto dan KH Sya’roni Ahmadi. Insyaallah keduanya husnul khatimah, diampuni segala kesalahan, serta ditempatkan di tempat termulia di sisi Allah,” ungkap Helmy, Selasa (27/4) siang.
“Bangsa Indonesia secara umum dan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama secara khusus, merasa sangat kehilangan dengan berpulangnya dua tokoh yang memiliki peran besar bagi Nahdlatul Ulama ini,” imbuhnya.
Di mata Helmy, KH Sya’roni Ahmadi, lanjutnya, adalah seorang ahli Qur’an. Di PBNU, Kiai Sya’roni kerap menjadi salah satu rujukan penting pada setiap momen krusial terkait keorganisasian dan kebangsaan.
“Beliau berdua (Kiai Agus dan Kiai Sya’roni) mendedikasikan pikiran dan tenaganya untuk berkhidmah serta mengabdi memperjuangkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah melalui NU. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dan keteladanan dari almarhum,” pungkasnya.[IZ]