(IslamToday ID) – Meski sudah mengambil kebijakan impor dari Brasil, harga daging sapi di pasaran masih tinggi yakni mencapai Rp 150.000 per kilogram (kg). Impor tersebut tidak berdampak karena disinyalir jumlahnya sangat minim.
Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, G Budisatrio Djiwandono, PT Berdikari dapat alokasi izin mengimpor daging sapi 20.000 ton dari Brasil dalam menopang kebutuhan lebaran 2021. Namun, kenyataannya menjelang lebaran harga daging sapi masih tinggi mencapai Rp 150.000.
“Komisi IV mempertanyakan efektivitas impor daging sapi untuk menjaga kestabilan harga, dikhawatirkan harga tetap tinggi hingga pada lebaran Idul Adha pada Juli nanti,” jelasnya seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (21/5/2021).
Selain itu, ia juga menyoroti kualitas produk garam sehingga masih sulit diterima industri. Artinya ada penguatan sarana untuk meningkatkan kandungan NACL sesuai dengan kebutuhan industri.
Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara menjelaskan progres penugasan daging impor dari Brasil terbentur kapasitas produksi dari pemasok di Brasil. Sehingga baru bisa masuk sebanyak 415 ton dari total penugasan sebanyak 20.000 ton.
“Yang bisa masuk sebelum lebaran 415 ton, kenapa karena supplier hanya dua di Brasil, mereka punya keterbatasan kapasitas produksi. Selalu satu bulan sebelumnya kalau mau pesan,” jelasnya.
“Sementara kita dapat penugasan SPI-nya awal Maret, sehingga kita baru bisa book 415 ton yang baru masuk,” tambahnya.
Selain itu, Harry menjelaskan kendala lainnya impor daging sapi Brazil adalah permasalahan harga. Ia mencontohkan harga daging sapi Brazil sudah naik 30 persen dari tahun sebelumnya, yang membuat masih sedikitnya impor daging sapi itu.
Dalam kesempatan itu, ia juga meminta dukungan dari DPR RI menambah jumlah supplier. Harry mengatakan pemerintah Brazil sudah merekomendasikan 15 perusahaan supplier daging sapi baru, namun masih menunggu izin dari pemerintah Indonesia.
“Dengan adanya lebih banyak pemasok kita lebih banyak kesempatan memilih dan harga yang kemungkinan bersaing, tapi proses belum approve 15 perusahaan itu, masih terkendala di audit, yang seharusnya visit survei langsung tapi harus virtual,” jelasnya.
Harry menjelaskan mulai April-Agustus nanti PT Berdikari sudah memesan 4.564 ton daging sapi. Datangnya daging sapi pun bertahap, sisanya pada bulan Juni nanti akan ketambahan 616 ton, Juli 1.260 ton, Agustus 1.876 ton.
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menyatakan, penunjukan dua supplier saat ini merupakan penunjukan dari pihak Indonesia. Sehingga ada indikasi permainan antara pemain sapi di Indonesia.
“Itu yang menunjuk orang Indonesia, nanti saya buka semua, kamu beli di sini beli di sana. Di Brasil ada 30 perusahaan lebih kok yang besar, tapi karena sesuatu ditunjuk sama orang Indonesia harus beli sama ini sama itu, Pak Dirut juga sudah tahu,” jelas Sudin.
Peternak Lokal
Untuk menjaga kestabilan harga pada Idul Adha nanti, Harry Warganegara menjelaskan juga mengambil pasokan dari sapi hidup di dalam negeri. Namun, kendala harga di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Jakarta dan sekitar lebih pakai sapi eks impor, sehingga lebih mahal.
“Sehingga dalam HKBN kemarin mengamankan 3.000 ekor terdiri dari sapi eks impor 1.000, sisanya hasil jajaki peternak lokal Jatim, Jateng, Banten, dan Lampung. Indikasi kami beberapa RPH ditawarkan feed looter itu seharga Rp 54.000 per kilo, tapi kami menyatakan punya stok tidak akan menjual dari Rp 52.000 per kilo dan kami siap saat itu,” jelasnya.
Harry menjelaskan kalau di RPH belinya itu Rp 52.000 per kg, tentu nantinya harga di pasar tidak akan mencapai Rp 150.000 per kilo. Hanya Rp 130.000 per kg. [wip]