(IslamToday ID) – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan mutasi besar-besaran terhadap 80 perwira tinggi (pati) TNI. Salah satunya ialah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang diangkat menjadi Pangkostrad.
Posisi Pangdam Jaya yang akan ditinggal Dudung diisi oleh Mayjen TNI Mulyo Aji yang sebelumnya menjabat Aspers Kasad. Pangkostrad sebelumnya, Letjen Eko Margiyono menjadi Kasum TNI. Margiyono menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito.
Ganip ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Kepala BNPB menggantikan Letjen (TNI) Doni Monardo. Doni akan memasuki masa pensiun pada 1 Juni 2021.
Kabid Penum Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto dalam siaran persnya, Selasa (25/5/2021) malam, mengatakan mutasi dan rotasi jabatan pati TNI itu dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier, serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI yang makin kompleks dan dinamis.
Dikutip dari berbagai sumber, Mayjen Dudung Abdurachman merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1988 dari kecabangan infanteri. Pria kelahiran 19 November 1965 itu mengawali karier bergengsinya sebagai Dandim 0406/Musi Rawas di Sumatera Selatan.
Dudung lahir dari keluarga sederhana pasangan Nasuha dan Nasyati. Ayah Dudung merupakan seorang PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi. Diketahui, Dudung memang sejak kecil ingin menjadi tentara lantaran hidup dan tinggal di barak.
Pada 1981, ketika Dudung berada di bangku kelas II SMP, sang ayah meninggal dunia. Ia pun membantu sang ibu berjualan kue di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi di Bandung.
Ia pernah mengalami peristiwa yang menyedihkan saat dagangannya ditendang oleh salah seorang tentara. Hal tersebut membulatkan tekadnya menjadi seorang perwira TNI. Ia pun berhasil mewujudkan mimpinya itu.
Dudung dua kali menjadi Komandan Kodim (Dandim). Setelah menjabat Dandim Musi Rawas, ia diangkat menjadi Dandim 0418/Palembang.
Karier Dudung pun mulai melesat setelah menjadi Aspers Kasdam VII/Wirabuana pada 2010. Ia lalu diangkat menjadi Danrindam II/Sriwijaya. Pria yang pernah menjadi loper koran ini lalu dipromosikan sebagai Dandenma Mabes TNI.
Lalu pada 2015, Dudung dipromosikan sebagai Wagub Akmil hingga 2016. Setelahnya, jenderal bintang dua itu menjadi staf khusus KSAD dan Waaster KSAD.
Hingga pada 2018, Dudung dipromosikan sebagai Gubernur Akmil. Lalu ia diangkat sebagai Pangdam Jaya pada 27 Juli 2020 menggantikan Letjen Eko Margiyono.
Usul Bubarkan FPI
Dudung yang merupakan kelahiran Bandung, Jawa Barat, sempat ramai diperbincangkan publik ketika ia bersikap keras terhadap FPI pada akhir 2020.
Ketika isu kegiatan FPI menyebabkan kerumunan sedang ramai menjadi polemik, Dudung beraksi melucuti baliho yang mendukung Habib Rizieq Shihab (HRS) di wilayah DKI Jakarta. Ancaman Dudung membubarkan FPI kemudian menyusul aksi tersebut. Ia menilai organisasi masyarakat yang kini sudah dibubarkan itu tidak bisa bertindak seenaknya.
“Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari,” kata Dudung di Monas Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Pernyataan Dudung tersebut menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk politisi. Politisi Partai Gerindra Fadli Zon misalnya menilai tak ada urusan seorang Pangdam Jaya memerintahkan pencopotan baliho yang dinilai bukan tupoksi TNI.
Sementara, ada pula warga internet atau netizen yang memuji dan mendukung sikap keras Dudung terhadap FPI melalui akun media sosial mereka.
Memasuki tahun 2012, pamor Dudung mencuat lagi ketika kasus 11 orang debt collector yang mengadang seorang anggota Badan Pembina Desa (Babinsa) di kawasan Tol Kota Barat-Jakarta Utara ramai di media.
Merespons insiden tersebut, ia lantas berjanji akan menumpas aksi premanisme yang kerap dilakukan oknum debt collector. Dudung mengatakan tak boleh ada pihak manapun yang memanfaatkan premanisme dalam pekerjaannya.
“Rencananya kita akan tumpas, tidak ada kegiatan yang rugikan masyarakat, tidak ada tindakan yang bisa memberi rasa cemas, rasa takut, kita ciptakan Jakarta ini, harus tentram, damai,” katanya, Senin (10/5/2021).
Dudung kini diangkat menjadi Pangkostrad menggantikan Letjen TNI Eko Margiyono. Sementara Eko akan menjabat sebagai Kasum TNI menggantikan Ganip Warsito yang baru dilantik sebagai Kepala BNPB. [wip]