IslamToday ID — Direktur Kajian Strategi Sumber Daya Alam (Cirrus) Budi Santoso memberikan tanggapan terkait masalah tambang yang ada di Indonesia. Ia menyebutkan, isu pertambangan ini harus dilihat dari duduk persoalannya.
Menurutnya, mineral dan batubara seharusnya dapat memenuhi pendapatan dan kepentingan nasional untuk mensejahterakan rakyat. Hal ini ia katakan dalam diskusi darling dalam kanal Youtube Bravos Radio Indonesia.
“Jadi pertambangan ini, ini juga harus dilihat dari konteks bagaimana kita mendudukkannya kalau kita lihat ya mineral dan batubara harus bisa memenuhi kepentingan nasional dan kepentingan nasional itu yang yang disebutkan di dalam pembukaan undang-undang yaitu untuk kedaulatan negara untuk mensejahterakan untuk kecerdasan kan kita setara dengan bangsa lain” katanya, Rabu ( 26/05/2021).
Selanjutnya, mineral dan batubara juga dapat dijadikan modal untuk awal menghidupi seluruh rakyat di Indonesia. Sebab tambanglah yang menjadi pioner untuk pemasukan devisa negara.
“ Jadi penting dalam artian bagaimana eksistensi negara dan kenapa negara itu dibuat maka harus dibuatlah pragmatisnya manfaatnya yang pertama mineral dan batubara harus bisa kita selalu menyebutnya sebagai modal awal pembangunan, kareana kita belum memiliki apa-apa maka mineral dan batubara harus dipakai sebagai modal awal,” sebutnya.
Kemudian, Budi juga mengatakan, dengan adanya bahan tambang ini, seharusnya pemerintah sudah dapat menumbuhkan ekonomi.
Dengan begitu, masyarakat yang perekonomiannya terpenuhi, tentunya Indonesia akan menghadirkan banyak orang pintar, kreatif dan Sumber daya manusia Indonesia akan mampu bersaing di dunia luar.
“Bisa mendapatkan dalam kaitan kecerdasan nasional dengan adanya mineral dan batubara kita harus bisa banyak orang pintar ,banyak orang kreatif, dan banyak orang yang tenaga ahlinya dimanfaatkan dan nanti bisa kita ekspor.” ungkapnya.
Hanya Pendapatan Nasional yang Dilirik
Budi memaparkan bahwa sayangnya selama ini pemerintah hanya melihat dari segi pendapatan nasionalnya saja. Sehingga mengorbankan banyak hal untuk mencapai keinginannya saja.
“Tetapi selama ini yang muncul ketika kebijakan tadi yang sifatnya pragmatis, pemerimtah hanya melihat mineral dan batubara hanya pendapatan nasional. Akibatnya yang lainnya dikorbankan pemerintahan yang melihat investasi akibatnya kepentingan nasional di korban,” paparnya.
Sebab, ketika tambang dikuasai asing, maka penambang asing tidak akan pernah berpikir untuk kepentingan nasional dan mengabaikan kesejahteraan lingkungan
“Yang penting saya untung, saya bayar pajak selesai ,saya pergi. Padahal didalam konteks tadi maka kita sebagai profesional tambang punya kewajiban menjaga lingkungan,” bebernya.
“Tapi kita harus liat tambang-tambang selama ini dikelola oleh perusahaan yang bener ada juga Perusahaan yang dikelola dengan tidak benar dan juga ada namanya tambangnya liar. Inilah yang diekspos selama ini .Kerusakan-kerusakan tambang pada umumnya adalah tambang liar . Kayak di Kalimantan Selatan, Kalimantan timur , karena mereka istilahnya orang menculik dia tak berpikir bagaimana dia punya kewajiban membela lingkungan dan sebagainya. “ Sambung Budi.
Penulis Kanzun