(IslamToday ID) – Ketua PP Aisyiyah Susilaningsih Kuntowijoyo menyatakan perang asimetris antara Palestina dan Israel merupakan peristiwa kemanusiaan yang mengerikan. Hal itu ia ungkapkan dalam acara diskusi yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Aisyiyah (LPPA) PP Aisyiyah secara daring, Sabtu (29/5/2021).
Diskusi bertajuk “Masa Depan Palestina: Jalan Panjang Perdamaian, Hak Perempuan dan Anak serta Keberpihakan Media” ini menghadirkan Dubes RI untuk Lebanon Hajriyanto Y Thohari, Siti Ruhaini Dzuhayatin dari Kantor Staf Kepresidenan, dan Robby Habiba Abror selaku pengamat media serta dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Terbaru, perang asimetris yang terjadi selama 11 hari antara Palestina dengan Israel telah menewaskan sedikitnya 232 warga Palestina, termasuk di antaranya adalah 65 anak-anak. Oleh karenanya, menurut Susilaningsih, wajar jika warga dunia menaruh perhatian dan ikut prihatin dengan peristiwa nirkemanusiaan tersebut.
Mewakili suara PP Aisyiyah, Susilaningsih menegaskan bahwa tuntutan atas kemerdekaan Palestina harus terus diperjuangkan. “Harus ada usaha perdamaian terus-menerus. Tuntutan kemerdekaan terhadap Palestina harus terus diperjuangkan,” ujarnya seperti dikutip dari Suara Aisyiyah.
Selain itu, bagi Susilaningsih, penjajahan berkepanjangan Israel atas Palestina menimbulkan tanya, benarkah penjajahan tersebut sekadar disebabkan oleh kepentingan politik-pragmatis dan perebutan tanah, tanpa embel-embel doktrin teologis?
Menurut Hajriyanto Y Thohari, pertanyaan tersebut juga ditanyakan oleh banyak orang. Pasalnya, persoalan Palestina-Israel sudah berlangsung hampir 80 tahun.
Generasi berganti sedangkan penjajahan masih terus berlangsung. Atas dasar itu, ia menyuarakan agar solidaritas atas perjuangan dan kemerdekaan Palestina harus terus dibangun dan disuarakan. [wip]