(IslamToday ID) – Secara mengejutkan, Menko Polhukam Mahfud MD membuka aib soal kejahatan korupsi di era kekuasaan Presiden Jokowi. Namun, menurutnya, masifnya perilaku korup saat ini tidak bisa serta merta menyalahkan sang presiden.
Dalam menilai maraknya kejahatan korupsi saat ini, Mahfud terang-terangan mengakui lebih buruk dibandingkan era Orde Baru.
Diakuinya, di masa kepemimpinan Presiden Jokowi korupsi sangat masif dan meluas melebihi zaman kepemimpinan Presiden Soeharto.
“Korupsi semakin meluas lebih meluas di zaman Orde Baru, saya tidak akan meralat,” katanya seperti dikutip dari Pikiran Rakyat, Selasa (8/6/2021).
“Sekarang ini saja, korupsi itu jauh lebih gila dari zaman Orde Baru,” tambahnya.
“Meluas, saya tidak akan bilang lebih besaran atau gimana,” katanya.
Jika dibandingkan dengan masa Soeharto dan Jokowi, Mahfud mengatakan, di masa Orde Baru korupsi tidak dilakukan melalui DPR, hakim, ataupun gubernur.
“Korupsinya diatur, memang korupsi betul Pak Harto itu, KKN maka ada TAP MPR pemerintah KKN, ada di Undang-Undang KPK, bahwa pemerintahan lama ini adalah pemerintahan KKN,” tegasnya.
“Jadi ini bukan soal baru, kita jangan takut bilang pemerintahan Soeharto itu KKN, dasar hukumnya bisa dibuka sekarang, cuma dulu terkoordinir,” ujar Mahfud.
Di era Jokowi, tegas Mahfud, korupsi dilakukan di masing-masing lembaga negara. Seperti DPR, Mahkamah Konstitusi (MK), Mahkamah Agung (MA), bahkan hingga kepala daerah.
“Karena apa atas nama demokrasi, atas nama demokrasi. Dulu katanya Pak Harto tidak demokratis, sekarang kita susun demokrasi ayo susun, sudah susun, saya bebas melakukan apa saja,” katanya.
“Pemerintah bebas melakukan apa saja, enggak boleh ikut campur, demokrasinya semakin meluas, dulu korupsi itu Pak Harto buat APBN enggak ada yang mempersoalkannya, ini APBN untuk negara jadi, APBN,” kata Mahfud.
“Sekarang APBN belum jadi sudah dikorupsi,” tambahnya.
“Dulu jadi dulu sekian triliun, oh ini PT ini urusan ini dibuat jaringan dulu itu korporatif, sekarang enggak, APBN belum jadi sudah dikorupsi,” jelas Mahfud.
Di akhir, Mahfud mengatakan, jika tingginya angka korupsi tidak serta merta kesalahan Jokowi. [wip]