IslamToday ID –Eks Petinggi Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menilai pemerintah saat ini hanya memikirkan cara menyelamatkan rezim dari utang yang kian menumpuk. Pemerintah tidak lagi memikirkan kesejahteraan rakyat.
“Jadi saya pikir pemerintah sekarang betul-betul dia sudah tidak memikirkan rakyat. Dia (pemerintah ) memikirkan adalah bagaimana membayar hutang. Tidak lagi memikirkan kesejahteraan rakyat,” kata Said Didu dalam kanal Youtubenya, Kamis (10/06/2021).
Ia melihat, pemerintahan Presiden Jokowi saat ini melakukan segala cara untuk membayar utang, termasuk mengorbankan kesejahteraan rakyat dengan cara menaikan PPN ditengah kesulitan ekonomi.
“Sangat tidak masuk akal di tengah daya beli turun kok dinaikkan pajak, tapi karena tidak ada pilihan lain maka di pikirannya adalah tidak ada lagi pemikiran untuk menjaga kesejahteraan rakyat,” imbuhnya
Selain itu, Said Didu menduga pemerintah sejak lama menargetkan pertumbuhan ekonomi untuk diberi pajak. Dalam analisisnya, pemerintah memberikan bantuan dengan memiliki tujuan yang tersembunyi. Yaitu meminta rakyat untuk membayar utang.
“Meningkatkan kesejahteraan rakyat tapi tujuannya adalah meminta uang rakyat untuk membayar utang,ya saya katakan pemerintah sudah memilih menyelamatkan rezim ini dari jebakan sehingga dia sudah membuang semua variabel lain termasuk kejahteraan pertumbuhan ekonomi dan lain-lain sangat tidak masuk akal menargetkan pertumbuhan ekonomi , berarti menaikan pajak ,” ujar nya.
Said Didu melihat pemerintah yang terus mengorbankan rakyatnya adalah hal yang sangat tidak bisa di nalar dengan akal sehat. Ia berharap pemerintah berharap agar segera sadar dan berpikir secara sehat untuk tidak lagi mengorbankan masyarakat. Karena masyarakat akan paling berdampak terhadap kenaikan PPN ini.
“ Ini saya berharap pemerintah menyentuh rakyat. Tolonglah akal sehat sebagai pemerintah ini dijaga” pungkasnya
Penulis Kanzun