IslamToday ID — Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI, Din Syamsuddin mengatakan Pancasila saat ini sedang diselewengkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Din menyebutkan pertanyaan yang berada dalam TWK, dimana pegawai KPK diminta untuk memilih antara agama dan Pancasila adalah hal yang tidak masuk akal. Sebab Pancasila dan agama adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
“Sekarang diselewengkan agama ingin disapi lihat lah pertanyaan di KPK itu, pilih Pancasila atau pilih islam, pilih agama inikan pertanyaan bodoh , pertanyaan tidak pancasilais yang tidak memilih agama,” sebut Din Syamsuddin secara daring dalam acara Deklarasi Solo Madani Hotel Lorin Solo 13 Juni 2021.
Menurutnya, Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lain adalah tauhid. Maka dari itu, yang perlu dilakukan sekarang ialah mengawal Pancasila agar jangan diselewengkan.
“Ini yang harus kita hadapi bila perlu kita lawan kita luruskan , dan saya berkeyakinan, beroptimis sangat optimis perjuangan untuk menegakan kebenaran ini akan terwujud,”ucapnya.
Tak hanya itu, Din menilai saat ini umat islam tengah dihadapkan pada tuduhan intoleran, sebagai akibat dari munculnya pertanyaan dalam soal TWK KPK. Selain itu, Umat Islam juga tengah pada tekanan seolah umat islam ingin memisahkan Pancasila dari agama. Padahal menurut Din, agama itu hadir untuk menjiwai Pancasila.
“Bersama dengan itu Umat islam juga menghadapi ketertuduhan. Dituduh intoleran padahal tampak toleransi terbesar ada di Indonesia seperti itu. Saat ini, dan kita juga ikut merasakan selain keterpurukan yang kita alami dan kita berjibaku mengatasi muncul ketertuduhan muncul ketertekan dan sekarang ada gelagat yang berbahaya ketika ada gelagat dan juga gejala tapi juga fakta. Yang ingin memisahkan Pancasila dari agama, Atau ingin menyapi agama dari Pancasila. Padahal agama itu hadir mmenjadi jiwa dari Pancasila,” Jelas Din.
Din, menyatakan, Umat Islam saat ini seharusnya mendapatkan proporsi yand adil. Sebab, umat islam belum mendapatkan keadilan secara ekonomi dan politik.
“Oleh karena itu umat Islam sudah sewajarnya untuk mendapatkan proporsi yang berkeadilan namun justru ini yang tidak terjadi, baik dalam bidang ekonomi politik sosial. Umat Islam tidak hanya mengalami keterpurukan . kita belum dapat memperdayakan diri secara ekonomi , belum dapat bangkit di bidang sosial, pengetahuan apalagi politik,” tutupnya.
Penulis Kanzun