IslamToday ID– Lonjakan kasus Covid-19 kini sudah menyentuh angka 1.989.909 per 20 Juni 2021. Ekonom senior Aviliani mendesak pemerintah lebih cermat dalam mengelola dana APBN, terutama anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Dalam pandangannya tahun lalu dana PEN belum dikelola maksimal. Contohnya saja, belanja pemerintah masih terlalu rendah, padahal anggaran yang telah disediakan masih ternilang mencukupi.
“Dana Pen itu perlu diperbaiki, karena selama ini kalau kita lihat di tahun lalu belanjanya lebih rendah daripada anggaran yang sudah ada, ibaratnya duitnya ada tapi belanjanya nggak ada,” ujar Aviliani dalam Narasi Institute Zoominari yang disiarkan ulang oleh Bravos Radio Indonesia, Minggu ( 21 /06/2021)
Ia juga meminta pemerintah berhenti membangun infrastruktur besar-besaran. Menurutnya, anggaran infrastruktur ini dapat dialihkan untuk penanggulangan Covid-19. Ia mendesak Aviliani agar memaksimalkan anggaran PEN untuk menanggulangi pandemi. Pasalnya lonjakan kasus Covid-19 terjadi diluar prediksi.
“Karena ini di luar prediksi kita ya jadi membuat asumsi baru bahwa nanti berapa persen dari dana PEN itu yang akan dialihkan untuk Kesehatan, ”
Vaksinasi
Aviliani menilai pemusatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah tidak efektif. Ia berpendapat, pemerintah seharusnya memprioritaskan vaksinasi untuk masyarakat yang tinggal di kota/wilayah yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebab daerah tersebut lebih berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi.
“kalau kita kan nggak, usia 60 th dulu. Meurut saya , kalau yang di vaksin itu harusnya daerah-daerah yang memiliki pasar terbesar dulu. Artinya untuk pasar terbesar itu harus seluruh penduduk gitu jangan separuh separuh kalau separuh separuh akhirnya ekonominya jatuh” kata Aviliani
“jadi menurut saya mungkin belum terlambat ini terjadi seperti ini mulai dipikirkan mana pasar terbesar itu diduluin semuanya dulu ,” sambungnya
Pelibatan RT/RW
Dalam penanggulangan Covid 19, Aviliani menilai pemerintah terlalu fokus pada pemerintah di level daerah dan tidak memperhatikan pemerintahan di level RT/RW. Padahal tren kenaikan pandemi ini lebih banyak terjadi di tempat terbuka.
Menurutnya RT/RW dapat dikerahkan untuk mengawasi tempat-tempat terbuka atau umum yang berada sekitan rumah penduduk. Sebab kata dia, pengawasan tempat umum seperti ini masih tergolong kurang.
“Jadi mungkin menurut saya keterlibatan di dalam pemerintah apa nama RT RW. Saya rasa itu penting karena selama ini keterlibatannya itu baru di level pemerintah daerahnya, tapi nggak level paling kecil. Nah menurut saya mungkin harus dikasih anggaran juga untuk mereka mengawasi warganya gitu, saya rasa kalau dikasih tanggung jawab mereka akan melakukan. ” tuturnya
penulis Kanzun Dinan / Arief