IslamToday ID — Eks Danjen Kopassus Mayjen (Purn), Soenarko menyebut BuzzerRp adalah pekerjaan yang hina. Pasalnya, BuzzerRp bekerja untuk menghina serta memfitnah orang tanpa ada bukti yang jelas. Selain itu, Soekarno juga mengatakan BuzzerRp tak memiliki moral cukup baik.
“Menurut saya BuzzerRp itu adalah makhluk-makhluk pemakan bangkai ,makan sampah, kita lihat saja pekerjaan dia membully orang, memfitnah orang tanpa fakta. Dan pekerjaan dia mengadu domba,” kata Soekarno dalam acara bersama wartawan senior Edy Mulyadi, Rabu ( 16/06/2021)
Ia juga mengaku kesal atas perlakuan BuzzerRp yang sering kali membuat kelompok agama terpecah belah karena telah diadu domba. Padahal secara agama, Soekarno mengatakan semua agama tidak mengajarkan serta tidak memperbolehkan untuk saling memfitnah.
“Dan yang paling menyolok sekarang ini saya lihat kelompok-kelompok Islam. Saya muslim, jadi saya merasakan betul kelompok- kelompok islam ini diadu domba segala macam, mungkin BuzzerRp islam KTP. Karena menurut saya kalau orang beragama itu agama apapun. Dilarang memfitnah orang , enggak boleh, lha ini mereka gampang aja.” ucapnya.
Kemudian, Soekarno menilai bila BuzzerRp ini dipelihara oleh pemerintah, sebab para BuzzerRp ini selalu menjadi pembela penguasa. Dan selalu memfitnah orang yang bersebrangan pendapat dengan pemerintah.
“Lho yang memelihara BuzzerRp dia pemerintah lah. Dari situ kita bisa lihat bahwa BuzzerRp betul-betul makhluk biadab yang tak bermoral, dia muji yang bayar dia menutupi dosa yang bayar, memfitnah pihak yang menyampaikan kebenaran, yang menyampaikan kritik.Dia tugasnya adalah menutupi kebusukan kesalahan usernya atau yang membayar dia, memuji-muji kemudian dia menyerang orang-orang yang menyampaikan kebenaran tapi berseberangan dengan pembayar dia,” jelas Soekarno.
Selain itu, Ia juga menilai para aparat telah menjadi BuzzerRp penguasa, pasalnya melihat peristiwa penembakan 6 laskar Habieb Rizieq beberapa waktu lalu, memberikan informasi yang kerap berubah-ubah. Sebagai mantan militer, Soekarno mengaku khawatir BuzzerRp dapat merusak kerukunan masyarakat Indonesia.
“Jadi ada juga saya lihat aparat yang ikut-ikutan jadi BuzzerRp, ya sipil, ya polisi ya TNI, contohnya kematian 6 pengawalnya HRS, itu hari ini beritanya baku tembak ,besok beritanya merampas senjata , kemarin bilangnya senjata pabrikan habis ini bilangnya senjata rakitan, kan jadi BuzzerRp ini,” ucapnya.
Untuk itu, Soekarno mendesak para aparat negara untuk segera merubah sikap dan bertugas sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.
“Yang namanya aparat, polisi itu setau saya kepolisian negara republik Indonesia harusnya pedoman dia undang-undang atau hukum bukan perintah dari pemerintah, karena pemerintah kumpulan dari orang yang bisa saja salah, jadi tentara dan polisi itu alat negara bukan alat pemerintah, bukan alat kekuasan, bukan alat rezim,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Soekarno memberikan saran kepada BuzzerRp untuk segera berhenti mengadu domba antar masyarakat. Karena hal ini dapat membahayakan dan berdambak buruk kepada bangsa Indonesia serta keluarga dari BuzzerRp tersebut.
“Saran saya, sadarlah bahwa pekerjaan itu sangat hina dan dia punya dampak memecah belah bangsa yang notabene nya juga akan memecag belah anak cucunya. Saran kepada pembayar BuzzerRp, ya sadar juga , ini pekerjaan hina dan biadab, yang membayar itu lebih hina dari BuzzerRp yang sudah hina itu,”
Lanjutnya, ia meminta masyarakat untuk tidak mudah mempercayai informasi yang didengungkan oleh para BuzzerRp.
“Kalau saran saya kepada masyarakat, kita sudah tahu BuzzerRp ini pembohong, ini jadi kalau ada omongan dia jangan cepat buru-buru di percaya. Abaikan saja,” tutupnya.
Penulis Kanzun