IslamToday ID — Alumni Mahasiswa UI, Faisal Basri menilai kondisi Universitas Indonesia (UI) sudah kronis lantaran terjadi kemunduran gerakan mahasiswa di tahun sekarang dengan saat dirinya masih berkuliah dulu.
Jika dahulu gerakan mahasiswa selalu dilindungi dan diayomi oleh rektorat dan birokrat kampus. Sekarang, malah terjadi pemanggilan oleh rektorat. Ia mengaku, terkejut lantaran baru pertama kali ini, ada aktivitas kemahasiswaan dipanggil dan diminta menghapus kritik oleh rektorat sendiri.
Hal ini disampaikan oleh Faisal saat merespon kasus BEM UI memposting sebuah kritikan kepada Presiden Jokowi dengan julukan king of lip service
“Kondisi UI memang sudah kronis.” sebut Faisal Basri dalan sebuah diskusi daring kebijakan publik Narasi Institute, yang disiarkan ulang oleh kanal Youtube Hersubeno Point, Sabtu (3/7/2021)
“Saya sejak masuk kampus UI tahun 1974 belum pernah melihat birokat UI menegur aktivitas moral mahasiswa. Dari dahulu birokrat kampus UI itu melindungi, mengayomi dan bertanggung jawab terhadap mahasiswa yang menempatkan diri sebagai orang tua bagi mahasiswa, namun saat ini terjadi kemunduran luar biasa “lanjutnya.
Selain itu, saat dirinya menjadi mahasiswa yang aktif dalam dunia pers, Faisal meceritakan bahwa tulisannya tak pernah dipermaslahkan oleh pihak kampus saat menuliskan krtitik kepada pemerintah.
Hal itu berlanjut hingga dirinya menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB UI), kritikannya tidak pernah diprmasalahkan pihak kampus.
“Itu sama sekali tidak pernah ditegur, diinterogasi apalagi, walau pun istilahnya diundang tidak pernah.” ujar Faisal Basri.
Faisal juga menilai, kebebasan intelektual ditahun yang sekarang dihambat oleh birokrasi kampus. Sehingga, hal ini menyebabkan peran-peran intelektual menjadi tumpul.
Salah satu contohnya adalah pemilihan rektor. Pada kala itu, rektor pilih oleh para Guru Besar , sedangkan di rezim Jokowi, pemeilihan Jokowi dilakukan oleh Birokrat, Teknokrat dan Konglomerat yang ada di Majelis Wali Amanat UI.
Lebih lanjut, Faisal mengungkapkan sejak Ari Kuncoro menjadi Dekan FEB UI, dosen-dosen di FEB turut mengalami pemanggilan serta teguran ketika menyuarakan kritik kepada pemerintah.
Setelah menjadi Rektor UI pun, Faisal mengatakan bahwa pengaruh Ari Kuncoro di dekanat FEB UI masih kuat
“Pejabat-pejabat di FE UI itu telpon saya atau WA saya. Satu ada yang telpon, tidak usah saya sebut namanya, bilang: Bang Fasial waktu Ketua Jurusan pernah direpresi gak?” ungkap Faisal,
“Waktu itu Ari Kuncoro Dekan, jadi yang dilakukan itu panggil, tegur, kemudian panggil mahasiswa, telpon mahasiswa. Pokoknya dia tidak mau ada kegaduhan.” tambahnya.
Penulis Kanzun