(IslamToday ID) – Pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti isu adanya komersialisasi Covid-19 di lingkaran kekuasaan. Ia menyatakan banyak orang percaya bahwa elite-elite pemerintah memanfaatkan kondisi pandemi ini untuk meraup keuntungan atau berbisnis.
“Tapi yang namanya isu, tidak bisa diverifikasi. Ada isu yang mengatakan itu untuk mempersiapkan Pemilu 2024, bagaimana memenangkan pertarungan untuk memilih pejabat-pejabat publik dan presiden. Dan proyek yang paling yahud untuk saat ini adalah proyek pandemi ini,” ujar Refly seperti dikutip dari kanal YouTube Refly Harun Channel, Kamis (8/7/2021).
Ia melanjutkan, ada yang mengatakan pandemi dan horornya ini tidak akan selesai sampai tahun 2024. “Tapi mudah-mudahan kita nanti memiliki pemimpin yang benar-benar berjuang untuk masyarakat, bukan berjuang separuh-separuh, separuh untuk masyarakat separuh untuk bisnisnya atau kelompok bisnisnya,” terang Refly.
Namun ia menilai selama ini pejabat kita memang bekerja separuh untuk masyarakat karena itu tugasnya, dan separuh untuk kelompok bisnis atau bisnisnya.
“Bisa dicek pejabat-pejabat seperti itu, sudah menjadi rahasia umum. Siapa yang memiliki bisnis bahkan bertambah besar ketika berada di lingkar kekuasaan,” kata Refly.
Terkait dengan pejabat yang memang sudah berbisnis sebelum menjabat, Refly menyatakan apakah si pejabat memanfaatkan situasi Covid-19 ini untuk berbisnis atau tidak.
“Apakah selama Anda menjabat Anda berbisnis atau tidak, atau Anda menggunakan pengaruh untuk berbisnis. Lha ini kan perlu dilihat dan perlu dicek. Atau sebaliknya ketika Anda menjabat tidak punya bisnis dan ketika menjabat jadi punya bisnis, karena banyak isu yang berseliweran,” ungkap Refly.
Ia menambahkan, sehingga sangatlah wajar jika kemudian kalangan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi dan menyatakan kepemimpinan Jokowi gagal total. [wip]