IslamToday ID — Penyebaran Covid-19 semakin meluas di Indonesia dan menyebabkan kasus harian Covid-19 menembus diangka 40.427 kasus pada 12/7/2021. Angka ini merupakan angka tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama kali terkonfirmasi pada 2 Maret 2020.
Total kasus Covid-19 di Indonesia pun kini telah mencapai 2.567.630 kasus. Banyaknya kasus kumulatif dan kasus harian di Indonesia, beberapa kalangan mendesak pemerintah untuk melakukan lockdown agar Indonesia bisa menekan angka penambahan kasus.
Salah satunya adalah Pengkaji Kebijakan & Inovasi, IPMI Business School dan Research Affiliate Harvard Kennedy School, Sidrotun Naim. Naim mendesak pemerintah agar segera melakukan lockdown. Ia juga mengatakan lockdown adalah cara terbaik untuk munurunkan angka penularan pandemi.
Naim menyebutkan negara-negara yang dahulunya memiliki kasus pandemic yang cukup tinggi dan sekarang mulai mereda juga dikarenakan memiliih untuk lockdown. Tak hanya itu, menurutnya virus varian delta, tidak bisa hilang kecuali dengan Lockdown atau karantina wilayah.
“Kalau kita lihat, negara yang kasusnya terlanjut banyak itu tidak ada hilang yang dengan sendirinya tanpa lockdown itu yang saya lihat. Ada negara yang siap dari awal, new zeland itu naik sedikit langsung ditutup, jadi digilas pas masih sedikit, ”. katanya dalam video Youtube, Minggu (11/07/2021)
Naim juga meminta pemerintah untuk berani mengambil sikap seperti yang dilakukan oleh presiden Amerike Joe Biden yang memilih untuk lockdown. Ia melihat Amerika sama seperti Indonesia yang memiliki penduduk terbanyak.
Kemudian, Naim meminta Indonesia belajar dari India dan Chile dimana kasusnya melonjak dikarenakan virus varian delta. Dengan melihat kondisi India, seharusnya pemerintah langsung mencegah situasi agar tidak sama seperti kondisi di negara India.
“Virus ini lambat laun akan menyebar ke seluruh propinsi diluar Jawa dan Bali. Negara-negara yang kasusnya banyak seperti India dan Chile tidak bisa hilang kecuali dengan Lockdown. Pemerintah jangan menunggu buruk dulu kondisinya baru mengambil tindakan. Delta itu lebih lama untuk isolasi mandirinya, lebih dari 21 hari. Saat ini semua orang harus sadar bahwa saat ini sedang terjadi krisis,” papar Naim.
“Delta itu akan berlangsung masih lama di Indonesia belajar dari kasus delta di India, bisa sampai bulan November atau Desember 2021,” pungkasnya kemudian.
Sidrotun Naim memaparkan cara penanganan covid yang mesti dilakukan oleh pemerintah agar tidak terjadi lonjakan kasus covid-19.
Pertama, pemerintah harus melakukan pembatasan masyarakat secara ketat. Tak hanya melakukan pembatasan untuk Jawa dan Bali, pemerintah juga harus segera melakukan pembatasan di luar Jawa agar kasus tak melebar seperti di Jawa dan Bali.
“Jadi pembatasan yang ketat itu sangat penting, ketika saya sebutkan di luar Jawa harusnya sekarang start tidak usah nunggu memburuk dulu tapi kalau itu terlalu berat pasti pemerintahannya punya pertimbangan-pertimbangan,” katanya dalam video Youtube, Minggu (11/07/2021)
Kedua, melakukan pemeriksaan dini atau testing di beberapa daerah terutama daerah kota kecil. Menurutnya pemeriksaan dini tak harus menggunakan PCR, sebab pemeriksaan dini melalui PCR menelan biaya besar.
“Testingnya itu dibanyakin, mengapa testingnya penting? Kalau PCR-nya kemahalan didaerah enggak ada, pake antigen itu sangat membantu, di Jakarta di Jawa itu sebulan terakhir hampir lebih dari 50% itu pertama kan lewat antigen, karena antigen memang tidak sesensitif PCR. Tapi kalau dia mendeteksi sebagai positif itu artinya malah orangnya masih infeksi menular kan kalau dia sadar positif di rumah Jadi tidak menularkan,” jelasnya.
Naim melihat, bila masyarakat tak melakukan testing dikhawatirkan masyarakat akan membawa virus corona biasa bahkan virus varian delta Ia menganalogikan, satu orang yang tidak menyadari terinveksi beresiko menyebabkan 50 ribu kasus baru.
Untuk itu, ia mendorong pemerintah daerah yang belum menyelenggarakan aturan pembatasan mobilisasi, untuk segera melakukan testing menggunakan swab antigen.
“Kalau saat ini, kalau pun di luar Jawa PPKM belum bisa, setidaknya testing, kalau pcr tidak sanggup ya dengan antigen,” ujarnya,
Selain itu yang tidak kalah penting, masyarakat tetap harus disiplin melakukan protocol kesehatan.
“Publik ya harus berdisiplin bermasker itu tetap. Publik harus disiplin, vaksinnya dipercepat, pilihan lainnya ya testing, dan Yang positif itu supaya di rumah dan tidak menularkan,” tutupnya.
penulis Kanzun