IslamToday ID — Mantan Menteri era Gusdur, Rizal Ramli menyebutkan kembalinya motif Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta motif otoriter mulai terjadi pada pemerintahan presiden Megawati Soekarnoputri.
Ia juga mengatakan setelah jatuhnya pemerintahan Gusdur kekuatan-kekuatan fragmatis serta kekuatan-kekuatan oportunis kembali bermunculan.
Rizal menilai hanya ada dua pemerintahan yaitu pemerintahan Habibe dan Gus Dur yang memiliki keberhasilan memimpin Indonesia. Meskipun mempin dengan periode singkat, menurutnya, dua kepemimpinan ini dapat menumpas adanya KKN serta ke-otoriteran
“Begitu dua pemerintahan yang sangat progresif dan reformatif selesai kembalilah anasir-anasir lama yang motifnya itu otoriter motifnya itu KKN balik lagi deh, itulah kenapa saya katakan reformasi berhasil dua periode kepemimpinan yang cepat tapi kinerja nya bagus, habis itu kembali lagi oleh kekuatan-kekuatan fragmatis kekuatan-kekuatan oportunis dan otoriter,” kata Rizal dalam kanal Youtube Refly Harun, Senin ( 26/07/21).
“Jadi kejatuhan soeharto reformasi menghasilkan dua kepemimpinan yang jelas tegas arahnya dan kinerja nya berpihak kepada rakyat keadilan dan demokrasi dan anti korupsi yaitu pemerintahan Habibie dan pemerintahan Gus Dur,” lanjutnya.
Diketahui ada beberapa menteri era Megawati yang melakukan korupsi seperti Mendagri Hari Sabarno yang terjerat kasus pengadaan mobil pemadam kebakaran. Gara-gara tindakannya, negara merugi hingga Rp97,2 miliar.
Menteri kedua yang melakukan korupsi adalah menteri KKP Rokhmin Dahuri. Ditangkap KPK karena ketahuan mengumpulkan dana dari anak buah dan melakukan pungutan liar (pungli). Ia menerima Rp12 miliar dari kepala dinas dan kepala unit serta Rp19 miliar dari pungli di luar departemen untuk kepentingan pribadi.
Selanjutnya Mensos Bachtiar Chamsyah. Terjerat korupsi pengadaan mesin jahit dan sapi impor yang merugikan negara hingga Rp33,7 miliar. Di era Presiden SBY, ada Menkes Siti Fadilah Supari, Menpora Andi Alfian Mallarangeng, Menag Suryadharma Ali.
Dan kepemimpinan Jokowi, ada Mensos Idrus Marham, Menpora Imam Nahrawi, Menteri KP Edhy Prabowo dan Mensos Julari P. Batubara.
Untuk itu, Rizal Ramli menyebutkan tidak akan membiarkan perjuangan anti KKN melemah di masa sekarang ini.
“Mari kita rebut kembali, masa kita biarin dia kan orangnya nggak ada peranannya dalam proses demokratisasi perjuangan keadilan perjuangan anti KKN bisa ngacak-ngacak indonesia,” tutupnya.
Penulis: Kanzun