IslamToday ID — Ekonom senior Faisal Basri menyebutkan tenaga kerja asing (TKA) asal China yang masuk ke Indonesia sebenarnya jauh lebih banyak dibandingkan yang diberitakan di media. Faisal menduga, TKA China yang masuk sebenarnya berjumlah ribuan setiap bulannya.
Menurutnya angka ribuan tersebut tak tersorot media karena modus masuknya TKA China ke Indonesia adalah melalui Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara.
“Ribuan pekerja China setiap bulan. Ribuan. Kalau yang 20, 200, itu yang tertangkap media. Tapi ternyata media tidak bisa menangkap seluruh yang masuk,” ujar Faisal Basri dalam kanal Youtube Refly Harun.
“Dari Sam Ratulangi diangkut ke Morowali yang setiap bulan di era pandemi,” tambahnya.
Faisal Basri juga mengatakan sebagian besar TKA yang masuk ke Indonesia merupakan pekerja kasar seperti satpam, tukang kebun dan lain sebagainya. Ia juga menduga ribuan TKA China tersebut tak memiliki izin sebagai pekerja, dan juga memiliki visa yang berbeda.
Dalam pandangannya juga banyak TKA China memakai visa kunjungan untuk bekerja di Indonesia
“Pakai visa kunjungan, mereka tidak bayar yang 100 dolar per orang per jabatan itu, gaji mereka dibayar di keluarganya di China, jadi mereka tidak punya efek belanja ke warga sekitarnya ( Indonesia) karena mereka bawa juru masak sendiri bawa tukang kebun sendiri dan sebagainya. Jadi orang yang datang pekerja itu bukanlah ahli tenaga ada tenaga ahlinya sedikit tapi yang banyak adalah tukang kebon satpam supir forklift ,” jelasnya.
Menurut Faisal Basri, semua hal yang ia sampaikan berasal dari sumber yang jelas, dan sumber tersebut langsung dari negara China. Sehingga informasi yang diberikan dapat dipertanggung jawabkan.
Bahkan, ia mengaku telah menyampaikan data itu kepada Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
“Datanya ada di saya, sumber saya banyak. Termasuk dari China sendiri. Saya sudah kasih juga datanya ke staf khusus pak Luhut, pak Bahlil, saya kasih ke beberapa orang yang harusnya punya concern tentang ini,” pungkasnya.
Penulis Kanzun