(IslamToday ID) – Politikus Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan Presiden Jokowi seharusnya menyampaikan permintaan maaf atas kematian 117.000 orang lebih akibat pandemi Covid-19 saat pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2021.
“Harusnya Presiden @jokowi meminta maaf n turut berduka cita mewakili pemerintah n negara atas wafatnya hampir 120.000 warga bangsa kita akibat pandemi Covid-19,” tulis Fadli lewat Twitter miliknya, @fadlizon, Senin (16/8/2021).
Ia sangat menyayangkan Jokowi tak menyampaikan itu dalam Sidang Tahunan MPR tersebut.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan yang utama dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah menyelamatkan rakyat. Menurutnya, menyelamatkan nyawa rakyat merupakan hukum tertinggi dalam bernegara.
“Yang utama adalah menyelamatkan rakyat. Menyelamatkan rakyat adalah hukum tertinggi bernegara,” kata Jokowi dalam pidatonya seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Jokowi menyebut pandemi Covid-19 telah mengajarkan untuk mencari keseimbangan antara gas dan rem, keseimbangan antara kepentingan kesehatan dan perekonomian.
Menurutnya, pemerintah selalu merujuk kepada data, serta kepada ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru dalam mengatasi pandemi.
Peringkat kematian Indonesia di tingkat global mengalami peningkatan di antara seluruh negara di dunia. Berdasarkan data Worldometer yang dikutip Ahad (15/8/2021), Indonesia berada di urutan 10 dari negara seluruh dunia dalam kematian akibat Covid-19. Total kasus kematian di Tanah Air hingga kemarin mencapai 116.366 orang.
Indonesia melampaui Perancis yang berada di urutan ke-11 dengan 112.612 kasus kematian dan Argentina dengan 108.936 kasus kematian.
Di atas Indonesia, ada Colombia dengan 123.356 kasus kematian dan Italia dengan 128.413 kasus kematian. Rasio kasus kematian terhadap total kasus di Indonesia mencapai 3,03 persen. Artinya dari seluruh kasus Covid-19 yang terjadi, sebanyak 3,03 persen harus menemui ajal.
Sementara itu, rasio kematian rata-rata dunia berada di 2,2 persen. Artinya lebih banyak kasus kematian terjadi di Indonesia, dibandingkan rata-rata dunia.
Sebagai catatan, sejak 16 Juli 2021 kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia selalu di atas 1.000 kasus per hari. Bahkan tercatat ada dua kali kasus kematian menembus 2.000 kasus per hari. Rekor kasus kematian di Indonesia adalah 2.069 pasien meninggal dalam sehari.
Adapun provinsi dengan kasus kematian terbanyak adalah Jawa Tengah dengan 25.072 orang, lalu Jawa Timur dengan 24.893 orang. Adapun DKI Jakarta berada di urutan ketiga dengan 13.033 kasus.
Sebelumnya, Ketua Bidang Data Dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah buka suara terkait data kematian yang tidak tepat waktu.
“Tantangan terkait data kesehatan masih dalam proses di Kemenkes. Ada beberapa sinkronisasi ditemukan beberapa diantaranya kasus by individual. Sebelumnya, belum pernah dilaporkan. Mungkin meninggal dua bulan yang lalu, tapi baru masuk sistem sehingga kesannya (kematian) tinggi, padahal meninggalnya sudah dari beberapa pekan lalu,” katanya saat wawancara ‘Covid-19 Dalam Angka’ di Jakarta, Kamis (12/8/2021).
Ia tak menampik menyoal data ini masih terus dalam proses perbaikan di Kemenkes, sehingga bagaimana pencatatan data yang dilakukan real time. Menurutnya, verifikasi otomatis juga sudah dilakukan, dimana saat sinkronisasi ditemukan gap-gap terkait data ini.
“Sepertinya ada improvement yang dilakukan. Tak hanya meninggal, sembuh juga. Jadi, kita memang melihat kasus aktif berpengaruh. Jumlah total kasus dikurangi sembuh dan meninggal. Ditemukan kasus aktif jauh lebih kecil dibanding angka. Karena kesembuhan belum ter-update,” jelasnya.
Bahkan ia mengaku pernah ditemukan satu kasus yang setelah dilakukan pengecekan selama tiga bulan belum beralih ke status sembuh. Yang mana, hal ini sangat tidak mungkin terjadi.
“Ternyata belum update. Ada juga daerah kepatuhan pengisian belum baik. Input kasus iya, tapi tidak update kesembuhan dan kematian,” katanya seperti dikutip dari CNBC Indonesia.
Kasus di daerah ini memang berbeda dengan kota besar. Diketahui, banyak wilayah terpencil Indonesia yang masih sulit mendapatkan akses internet untuk pembaruan data ini. [wip]